Mohon tunggu...
Mohammad Faiz Attoriq
Mohammad Faiz Attoriq Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Kontributor lepas

Penghobi fotografi domisili Malang - Jawa Timur yang mulai jatuh hati dengan menulis, keduanya adalah cara bercerita yang baik karena bukan sebagai penutur yang baik.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Halaman Rumah Abah Jajang Rusak: Korban Media Sosial

28 April 2023   21:07 Diperbarui: 28 April 2023   21:15 408
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Halaman rumah Abah Jajang yang viral. (Tangkapan layar TikTok.com/@uliners2 dan TikTok.com/@kiyooo.04, via liputan6.com) 

Masih ingat dengan rumah viral Abah Jajang dengan pemandangan indah Curug Citambur di Cianjur, Jawa Barat?

Ada kabar buruk, halaman rumah Abah Jajang yang viral karena pemandangan indah Curug Citambur Cianjur, Jawa Barat kini rusak.

Rumput hijau yang berada di halaman rumah Abah Jajang di Curug Citambur, Cianjur, Jawa Barat yang viral itu hancur dan berganti lumpur kotor.

Kabar viral rumput halaman rumah Abah Jajang di Curug Citambur, Cianjur, Jawa Barat yang rusak itu diposting oleh akun TikTok @kiyooo.04.

Ini tidak lepas dari viralnya berbagai postingan video review rumah Abah Jajang dengan pemandangan indah itu di media sosial.

Saat mulai terkenal, banyak wisatawan yang berkunjung, mulai mendirikan tenda hingga berkerumun di pekarangan rumah kayu itu.

Bahkan, dari video TikTok tersebut, ada gazebo kayu yang berdiri tidak jauh dari rumah Abah Jajang.

Padahal, sebelumnya tidak ada bangunan kayu tersebut, semua tenang, hanya sedikit rumah di tempat itu.


Korban media sosial
Abah Jajang dan rumahnya yang viral dan kemudian hancur halamannya adalah korban dari media sosial.

Netizen Indonesia dikenal kalau tidak barbar ya FOMO (fear of missing out) tentang sesuatu yang viral.

Ditambah lagi dengan sifat netizen yang mudah sedikit-sedikit healing inginnya pergi ke suatu tempat.

Netizen +62 juga tidak bisa menahan hasrat untuk memposting sesuatu agar menjadi viral, terutama terkait dengan apa yang mereka klaim sebagai destinasi wisata.

Parahnya, mereka terlalu bernafsu membagikan lokasi tempat rumah Abah Jajang yang viral itu.

Akibatnya adalah netizen yang penasaran akhirnya mendatangi rumah sang kakek tersebut dan membuat konten serupa.

Walhasil, semakin banyak wisatawan yang datang untuk menikmati rumah yang terkenal karena pemandangan indahnnya itu.


Sikap tidak bijak terhadap rumah orang
Masyarakat yang latah ke rumah viral Abah Jajang itu sayangnya tidak dibarengi dengan kedewasaan dan sikap bijak.

Contohnya jelas, ada yang memasang tenda seperti camping, bahkan sekadar untuk berfoto-foto.

Sampai-sampai, kawasan yang tergolong privat tersebut dijamah sembarang orang, bukan kerabat Abah Jajang sendiri.

Ini sudah sangat bisa membuktikan kepada dunia bahwa masyarakat atau wisatawan Indoneisa masih tidak bisa bijak, terlebih untuk menghargai privasi rumah orang.

Datangnya orang asing ke rumah seseorang sangat membuat tuan rumah tidak nyaman seiring berjalannya waktu.

Terlebih lagi jika rumput halaman rumah rusak dan menjadi becek, sudah tidak enak dilihat, susah di-recovery pula.

Masyarakat Indonesia masih tidak bisa bijak menyikapi viralnya postingan di media sosial, mereka ingin ke sana juga.

Padahal, viralnya postingan tersebut cukup untuk dinikmati secara visual, bukan untuk dikunjungi langsung.

Anda pasti tidak betah kan kalau rumah Anda dikunjungi banyak orang yang tidak Anda kenal dan itu terjadi tiap hari?


Pentingnya mengontrol diri
Selain berharap pemerintah Cianjur mengeluarkan kebijakan tentang rumah Abah Jajang yang viral ini, masyarakat perlu untuk menjaga diri.

Apa? Masyarakat harus menahan diri untuk tidak asal memviralkan tempat tersebut tanpa memikirkan dampaknya.

Kalau memang ingin mempostingnya, jangan sampai lokasinya diketahui banyak orang, jangan beri tahu secara gamblang.

Ini karena masih banyaknya orang Indonesia yang tidak bijak terhadap lingkungan dan pasti hobi merusak.

Rasa menghormati lingkungan dan privasi rumah orang adalah cerminan budaya luhur bangsa Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun