Mohon tunggu...
Mohammad Faiz Attoriq
Mohammad Faiz Attoriq Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Kontributor lepas

Penghobi fotografi domisili Malang - Jawa Timur yang mulai jatuh hati dengan menulis, keduanya adalah cara bercerita yang baik karena bukan sebagai penutur yang baik.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Halaman Rumah Abah Jajang Rusak: Korban Media Sosial

28 April 2023   21:07 Diperbarui: 28 April 2023   21:15 408
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Netizen +62 juga tidak bisa menahan hasrat untuk memposting sesuatu agar menjadi viral, terutama terkait dengan apa yang mereka klaim sebagai destinasi wisata.

Parahnya, mereka terlalu bernafsu membagikan lokasi tempat rumah Abah Jajang yang viral itu.

Akibatnya adalah netizen yang penasaran akhirnya mendatangi rumah sang kakek tersebut dan membuat konten serupa.

Walhasil, semakin banyak wisatawan yang datang untuk menikmati rumah yang terkenal karena pemandangan indahnnya itu.


Sikap tidak bijak terhadap rumah orang
Masyarakat yang latah ke rumah viral Abah Jajang itu sayangnya tidak dibarengi dengan kedewasaan dan sikap bijak.

Contohnya jelas, ada yang memasang tenda seperti camping, bahkan sekadar untuk berfoto-foto.

Sampai-sampai, kawasan yang tergolong privat tersebut dijamah sembarang orang, bukan kerabat Abah Jajang sendiri.

Ini sudah sangat bisa membuktikan kepada dunia bahwa masyarakat atau wisatawan Indoneisa masih tidak bisa bijak, terlebih untuk menghargai privasi rumah orang.

Datangnya orang asing ke rumah seseorang sangat membuat tuan rumah tidak nyaman seiring berjalannya waktu.

Terlebih lagi jika rumput halaman rumah rusak dan menjadi becek, sudah tidak enak dilihat, susah di-recovery pula.

Masyarakat Indonesia masih tidak bisa bijak menyikapi viralnya postingan di media sosial, mereka ingin ke sana juga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun