Contoh perjalanan yang tidak melelahkan antara lain mudik dengan menumpangi kapal, bus, atau kereta api.
Namun, ada saja yang tidak berpuasa saat di atas kendaraan tersebut, padahal tidak sedang kepayahan seperti mudik dengan sepeda motor atau mobil.
Jika dilihat lagi, ayat ini bukan sebuah aturan yang mengikat terhadap orang-orang yang tidak merasa keberatan jika berpuasa selama perjalanan.
Ada kalimat akhir ayat "Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui" yang mengindikasikan bahwa ayat ini tidak bersifat mengikat bagi
Selain itu, ketentuan ini diulang kembali di ayat berikutnya, yaitu dalam Surah Al Baqarah ayat 185.
"(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil). Karena itu, barang siapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barang siapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur." (Al Baqarah ayat 185)
Terdapat kalimat "Allah menghendaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaki kesukaran bagimu" yang diartikan sebagai ayat keringanan.
Namun, tidak mengapa jika tetap berpuasa saat di perjalanan karena ingin mendapatkan keutamaan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI