Mohon tunggu...
Mohammad Faiz Attoriq
Mohammad Faiz Attoriq Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Kontributor lepas

Penghobi fotografi domisili Malang - Jawa Timur yang mulai jatuh hati dengan menulis, keduanya adalah cara bercerita yang baik karena bukan sebagai penutur yang baik.

Selanjutnya

Tutup

Tradisi Pilihan

Jangan Taruh Kunci di Bawah Keset atau Pot!

19 April 2023   09:20 Diperbarui: 19 April 2023   09:27 873
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kunci rumah tidak bisa ditaruh sembarangan. (Unsplash.com/Maria Ziegler)

Cuti bersama Idul Fitri sudah tiba, ada yang hari ini sudah berencana untuk mudik ke kota asal?

Atau, ada yang masih bingung bagaimana cara mengamankan rumah saat ditinggal mudik lebaran?

Memiliki domisili yang berbeda dengan kota asal tidak bisa dihindari, tetapi sebenarnya masih bisa diatasi.

Terlebih jika cuti bersamanya baru dimulai mepet dengan Hari Raya Idul Fitri, pasti terasa lelah untuk berkunjung ke rumah kerabat.

Selain memastikan instalasi air dan listrik aman dari penggunaan yang berlebihan, ada hal yang sangat penting untuk diperhatikan.

Apa itu? Keamanan rumah, ini sangat penting agar rumah tidak gampang untuk dibobol maling.

Keamanan rumah sangat krusial mengingat rumah Anda akan kosong tanpa penghuni selama mudik lebaran hingga Anda kembali.

TV, motor, dokumen penting, atau berbagai perabot penting lainnya harus diamankan dan pastinya di tempat yang tidak mudah dijangkau sembarang orang.

Apa itu saja sudah cukup? Belum, kunci rumah dan beberapa kamar lainnya juga termasuk aspek keamanan yang penting.

Sebelum pergi, di manakah Anda menaruh duplikat kunci rumah Anda? Apakah dititipkan pada tetangga terdekat?

Atau, ada yang justru menyimpan kunci rumah di bawah keset atau pot bunga besar di depan pintu rumah?

Sebaiknya jangan pernah untuk menaruh kunci di bawah keset atau pot bunga lagi setelah ini.

Ini adalah kebiasaan khas masyarakat dengan kultur pedesaan yang sangat tidak bisa diterapkan di mana pun.

Mungkin di desa akan aman karena kultur masyarakatnnya masih peduli dengan tetangga, tetapi tidak untuk di kota dengan tingkat kriminalitas tinggi.

Selain itu, individualitas masyarakat perkotaan atau sejenisnya sangat tinggi sehingga tidak tahu menahu apa yang terjadi.

Menaruhnya di bawah kedua tempat tersebut menjadi sasaran empuk bagi para maling untuk menggasak isi rumah Anda.

Lalu, bagaimana cara menaruh kunci rumah duplikat Anda agar tidak menjadi umpan empuk maling?

Mudah, Anda bisa minta tolong tetangga Anda yang paling peduli, tidak harus tetangga terdekat.

Mengapa? Mereka yang lebih peduli dengan kondisi Anda beserta rumah Anda dan pastinya mudah dipercaya.

Tidak semua tetangga peduli dengan barang titipan rumah orang yang persis di sebelah rumah mereka.

Apa sisi positifnya? Dengan menitipkan kunci kepada tetangga yang paling Anda percaya, rumah Anda akan segera tertangani jika ada sesuatu.

Menitipkan kunci kepada tetangga yang bisa dipercaya, rumah aman saat mudik dan Anda tidak merasa cemas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun