menulis di sini hampir 3 tahun setelahnya, yaitu Februari 2023.
Saya punya akun Kompasiana sejak Juni 2020, tetapi baru aktifBagi saya, menulis adalah bagaimana saya melepas penat dan mengungkapkan keresahan selama menghadapi hidup yang berat.
Mulanya, saya cuma menulis untuk melepas emosi secara positif ketika harus menghadapi kuliah yang semakin berat.
Kebetulan saat itu kelas diadakan secara daring sehingga bisa dimanfaatkan sebagian besar waktu saya untuk menulis.
Namun, saat itu saya bingung mau di mana tempat untuk mengungkapkan keresahan melalui tulisan.
Hingga pada akhirnya, saya pernah bekerja di media online, sayangnya hanya bertahan 1 bulan karena tekanan harus menghajar topik yang sedang trending.
Rupanya, itu bukan passion saya, saya lebih cocok untuk mengerjakan artikel semau saya meskipun konsekuensinya adalah viewers tidak terlalu banyak.
Namun, ada 1 pelajaran penting selama bekerja di tempat lama saya, yang sangat terkait dengan artikel di Kompasiana ini.
Pentingnya foto ilustrasi yang sesuai
Ya, pelajaran penting itu adalah bagaimana menggunakan foto ilustrasi yang sesuai dengan artikel yang ditulis.
Saya mengamati di beberapa artikel Kompasiana masih sering foto ilustrasi yang digunakan tidak sesuai, malah ada yang seperti foto profil penulis dipajang.
Saya senyum-senyum sendiri, masih ada yang kurang memahami pentingnya foto ilustrasi yang sesuai.
Mengapa foto ilustrasi yang sesuai itu penting? Karena itu akan memberikan sedikit bocoran tentang artikelnya, tetapi tidak menggambarkan artikel keseluruhan.
Foto semenarik mungkin, jangan sampai terjawab di artikel agar para pembaca mau membaca hingga tuntas dan menambah viewers artikel.
Tanpa foto, artikel serasa hampa, tidak ada bedanya dengan rubrik opini yang ada di berbagai media cetak.
Tanpa foto yang menarik, pembaca artikel tidak bisa banyak dan ini akan berdampak pada redeem K-Rewards dari kompasiana.
Trik menentukan foto ilustrasi adalah pastikan temanya sesuai dengan artikel yang akan ditulis.
Berikutnya, pastikan fotonya gratis, Anda bisa mendapatkannya di berbagai situs photostock gratis, seperti Unsplash, Pexel, Shutterstock tanpa lisensi, masih banyak lagi.
Anda bisa memasukkan kata kunci ilustrasi yang cocok untuk konten artikel blog Anda di Kompasiana.
Atau, jika sebagai penghobi fotografi atau punya foto dokumentasi yang relevan, Anda bisa menggunakannya sebagai foto ilustrasi.
Terpenting, jangan lupa mencantumkan sumber foto dan pemilik fotonya, meskipun gratis bukan berarti bisa menggunakannya sembarangan.
Bisa saja Anda dituntut karena melanggar Hak Cipta atau regulasi yang ditetapkan oleh situs photostock tentang penulisan sumber foto.
Foto Anda sendiri yang relevan pun perlu dicantumkan sumbernya, seperti 'Dokumentasi pribadi' agar tidak dianggap pelanggaran Hak Cipta.
Jangan lupa, ukuran fotonya jangan sampai melebihi dari 5 MB berdasarkan pengalaman saya menulis di Kompasiana.
Jika masih lebih, turunkan ukuran foto dengan acuan width atau panjang foto paling besar 1.500 piksel, pasti bisa dimuat.
Terima kasih atas perhatian para Kompasianer, semoga artikel ini membantu dan bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H