Mohon tunggu...
Mohammad Faiz Attoriq
Mohammad Faiz Attoriq Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Kontributor lepas

Penghobi fotografi domisili Malang - Jawa Timur yang mulai jatuh hati dengan menulis, keduanya adalah cara bercerita yang baik karena bukan sebagai penutur yang baik.

Selanjutnya

Tutup

Tradisi Pilihan

Mudik Setelah Salat Idul Fitri, Why Not?

15 April 2023   11:41 Diperbarui: 19 April 2023   16:52 909
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jadi, saat malam takbiran, barang-barang yang akan dibawa untuk mudik sudah disiapkan dan dimasukkan dalam mobil agar besok bisa langsung berangkat.

Besoknya, kami sekeluarga melaksanakan Salat Idul Fitri terlebih dahulu, lalu kami tidak mampir rumah dulu langsung mudik (rumah sudah dikunci semua).

Kami sepakat untuk tetap mengenakan pakaian yang digunakan saat Idul Fitri nanti agar nuansa lebarannya masih terasa.

Ternyata, suasana jalannya relatif tenang, tidak seperti saat hari-hari sebelum lebaran karena sudah sampai di kampung halaman semua.

Perjalanan jauh tanpa kemacetan adalah hal yang sangat menyenangkan bagi saya karena tidak menguras tenaga dan emosi.

Jujur, saya sudah sangat bosan dengan perjalanan yang macet karena sampai di tujuan selalu capek dan tidak bisa beraktivitas di sana.

Kendaraan besar untuk mengangkut kebutuhan sehari-hari tidak terlalu banyak yang melintas di hari itu, sangat menyenangkan perjalanan itu.

Sampai di rumah keluarga ayah saya, rasa lelah itu tidak terlalu parah, bahkan masih sempat untuk bersilaturahim dengan keluarga besar ayah saya.

Ternyata, mudik setelah Salat Idul Fitri itu sangat menyengangkan saat saya kenang kembali cerita itu.

Saya menjadi ketagihan untuk mudik lebaran setelah Salat Idul Fitri, justru lebih menyenangkan perjalanannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun