Mohon tunggu...
Mohammad Faiz Attoriq
Mohammad Faiz Attoriq Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Kontributor lepas

Penghobi fotografi domisili Malang - Jawa Timur yang mulai jatuh hati dengan menulis, keduanya adalah cara bercerita yang baik karena bukan sebagai penutur yang baik.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Rumah Abah Jajang: Cukup Viralkan, Jangan Latah Berangkat

10 April 2023   20:50 Diperbarui: 10 April 2023   20:54 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rumah Abah Jajang yang tampak seperti berada di surga. (Sumber: KOMPAS.com/Ahmad Johan)

Kegiatan healing jadi tren belakangan ini sebagai terapi untuk memulihkan kesehatan mental yang kacau selama sekolah, kuliah, atau kerja.

Biasanya, orang-orang Indonesia langsung cari rekomendasi destinasi wisata kalo berlibur ke suatu kota.

Referensinya beragam, dari YouTube, TikTok, akun repost wisata di Instagram, atau berdasarkan cerita dari kerabat atau sahabat

Belakangan ini ada yang mencari tempat wisata yang tidak terlalu ramai karena wisata mainstream sering penuh.

Contoh terbaru, rumah Abah Jajang yang viral karena memiliki pemandangan seperti surga, dengan pemandangan Curug Citambur.

Rumah yang terletak di Citambur - Cianjur ini sempat ditawar sekitar Rp 2 miliar, tetapi ditolak oleh sang pemilik rumah karena sudah tinggal lebih dari 7 dekade.

Semakin viral
Saking viralnya, wisatawan lokal mulai berdatangan ke rumah Abah Jajang, tidak peduli dengan jarak yang ditempuh.

Contohnya, berwisata, membuat konten viral lagi, dan ada yang mendirikan tenda di halaman rumah tersebut.

Ini menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia sangat latah dengan isu viral, terlebih jika membahas tentang 'destinasi wisata'.

Padahal, tempat dengan pemandangan yang indah dan asri belum tentu cocok jika dijadikan sebagai obyek wisata.

Semakin viral rumah Abah Jajang ini, ada kekhawatiran apabila sering dikunjungi banyak orang, antara lain:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun