Bagi kebanyakan laki-laki Indonesia, merokok menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari.
Banyak yang langsung mengisap rokok setelah makan di warung, kafe, atau menunggu di ruang publik.
Bahkan, ada saja yang menyetir sepeda motor atau mobil sambil mengisap rokok, padahal ini sangat mengganggu pengguna jalan, apa tidak bisa ditahan sebentar?
Ada stigma kalau laki-laki identik dengan rokok meskipun perempuan mulai merokok seiring berjalannya waktu.
Namun, apakah semua laki-laki adalah perokok? Nyatanya tidak semuanya, masih ada beberapa laki-laki yang tidak merokok.
Perempuan? Tidak terlalu banyak yang merokok karena stigma sosial gender terhadap kebisaan merokok.
Perkara merokok, mereka dengan bangga memamerkannya dan mengatakannya sebagai hak mereka yang perlu dihargai.
Padahal, orang-orang yang tidak merokok juga punya hak, yaitu hak atas udara yang bebas dari paparan asap rokok.
Mengapa? Banyak kandungan zat kimia berbahaya di asap rokok yang akan merusak sistem pernapasan manusia.
Terlebih bagi yang bukan perokok, zat-zat berbahaya tersebut tidak difilter seperti pada rokok, akibatnya lebih parah.
Tidak semua orang betah dengan asap rokok yang benar-benar membahayakan ini, tetapi tidak disadari oleh mayoritas perokok.
Lebih-lebih di jalan, sudah banyak asap kendaraan bermotor, ditambah asap rokok pula, udara langsung tambah kotor.
Ini yang turut menyumbang faktor menurunnya kualitas hidup dan kesehatan masyarakat karena terlalu banyak polusi.
Oleh karena itu, pemerintah daerah dewasa ini mulai menetapkan mana saja yang termasuk dalam kawasan bebas rokok.
Larangan tersebut antara lain sekolah, rumah ibadah, kantor pemerintahan, dan sarana transportasi umum.
Penetapan kawasan bebas rokok dibarengi dengan sanksi tegas meskipun perlu ada implementasi yang serius.
Hal ini dilakukan untuk mewujudkan hak masyarakat atas udara yang relatif bersih dari asap rokok.
Rasanya, koar-koar menghargai perokok akan percuma jika tidak mengargai orang yang tidak merokok.
Jika mau berempati, bisa saja mereka menahan diri untuk tidak merokok sembarangan di tempat umum.
Alangkah lebih bagus lagi jika bisa bertobat dari kebiasaan merokok demi kesehatan mereka sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H