Waktu SD dan SMP, saat di kiri dan kanan saya saat Salat Tarawih, banyak yang sambil mencatat sesuatu saat ceramah.
Saat melihat sampul bukunya, saya baru tahu jika buku itu adalah catatan amal selama bulan Ramadan.
Maklum saya tidak tahu karena di SD dan SMP saya tidak pernah ada program catat-mencatat itu.
Begitu SMA, barulah saya mendapatkan program mencatat amal ibadah selama bulan Ramadan.
Waktu itu, isinya adalah blangko untuk menulis ceramah Salat Jumat dan Tarawih selama bulan puasa.
Apa cuma merangkum ceramah? Ternyata tidak sampai di situ, ada daftar checklist terkait amalan puasa.
Ada kolom untuk mengisi apakah siswa tersebut berpuasa, batal puasanya, atau ada ketentuan lain yang menyebabkan tidak puasa.
Kolom checklist tentang kelengkapan salat wajib dan salat sunnah seperti Salat Tarawih juga ada di buku itu.
Saat itu, pihak sekolah meminta kami untuk mengisinya secara jujur sebagai pembelajaran untuk bisa apa adanya.
Ya, bagaimana bisa berbohong, karena ini soal ibadah, lebih-lebih di bulan suci yang sangat tidak mungkin dikotori dengan dosa.
Ketika ada penerapan itu, saya awalnya keberatan, alasannya adalah sama saja mengambil pekerjaan Malaikat Rakib dan Atid.