Mohon tunggu...
Mohammad Faiz Attoriq
Mohammad Faiz Attoriq Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Kontributor lepas

Penghobi fotografi domisili Malang - Jawa Timur yang mulai jatuh hati dengan menulis, keduanya adalah cara bercerita yang baik karena bukan sebagai penutur yang baik.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Indonesia Masih Terlalu Jauh untuk Kampanye Memilah Sampah

4 April 2023   21:15 Diperbarui: 4 April 2023   21:33 408
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tempat sampah yang sudah terpilah. (Foto: Unsplash.com/Nareeta Martin)

Dulu waktu masih TK atau SD sekitar 2 dekade silam, saya sering diajarkan untuk membuang sampah pada tempatnya.

Kebiasaan ini sudah mengakar bagi saya sampai-sampai tidak bisa kalau membawa sampah dan tidak menemukan tempat sampah.

Saya lebih memilih saku atau tas menjadi tempat penampungan sampah daripada mengotori lingkungan.

Sekarang zaman sudah berubah, kampanye membuang sampah pada tempatnya mulai meredup, sekarang sudah ada yang baru: memilah sampah.

Sebelum dibuang, sampah dipilah ke golongan tertentu, yaitu organik seperti bekas tulang ayam atau dedaunan dan non organik misal plastik, kertas, atau kaleng.

Nah, apa sebenarnya kampanye memilah sampah di Indonesia ini sudah tepat untuk dilaksanakan?

Jawabannya, jelas-jelas masih belum bisa bisa kita lihat sendiri, buang sampah pada tempatnya saja masih belum mampu.

Sudah tahu sungai, parit, pinggir jalan, atau gerbong datar untuk kereta kontainer bukan tempat pembuangan sampah, malah dijadikan tempat sampah.

Misal acara Car Free Day, begitu bubar mesti ketemu gelas plastik, bungkus permen, atau tercecer di sembarang tempat.

Contoh lagi, salat Idul Fitri atau Idul Adha di lapangan terbuka, sudah diingatkan agar dibereskan masih saja ada jemaah bandel yang malas membuangnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun