Piala Dunia U20 dituding karena gelombang penolakan terhadap Israel.
Ramainya berita batalnya Indonesia menjadi tuan rumah sekaligus berkesempatan di ajangBanyak yang menafsirkan cara membela Palestina, ada yang tegas menolak, ada juga yang tetap diizinkan, tetapi dengan psywar dan politik diplomasi.
Entah sanksi apa yang diberikan, semua harus siap untuk menerimanya dengan besar hati dan tidak perlu saling menyalahkan apalagi menyerang pihak yang menolak.
Dari sini, FIFA semakin jelas bermuka dua ketika menghadapi Rusia yang 1 tahun lebih menginvasi Ukraina dan Israel yang hampir 8 dekade menginvasi dan memprovokasi Palestina.
Membela Ukraina dianggap sebagai aksi kemanusiaan, tetapi membela Palestina dituduh mencampuradukkan politik dan agama ke dalam sepak bola.
Meskipun begitu, saya masih agak buram terkait alasan pembatalannya, apakah karena penolakan terhadap Israel atau efek domino dari Tragedi kanjuruhan.
Membicarakan soal Israel, 'negara' tersebut lagi-lagi berulah dengan tetangganya yang dulu pernah diperjuangkan mati-matian oleh Sultan Abdulhamid II dari Ottoman.
30 Maret 2023 kemarin, Stadion Internasional Faisal Al-Husseini di Yerussalem diserbu gas air mata oleh serdadu Israel.
Saat itu, ada pertandingan antara Markaz Balata dari Nablus melawan Jabal Al-Mukaber dari Yerussalem, saat half time.
Pertandingan sempat terhenti selama 1 jam karena efek gas air mata yang ditembakkan oleh kekuatan militer dari agresor ini.
Kejadian ini mengingatkan saya dengan Tragedi Kanjuruhan yang tejadi tahun lalu dengan 135 nyawa melayang karena gas air mata oleh polisi, tetapi dikatakan karena angin.