Apakah mengatasi kemacetan? Kurang membantu, malah dari watak sopirnya yang kurang berkenan di jalan atau di dalam angkot.
Bahkan, pamor angkot sedang dipertaruhkan dan perlahan digantikan oleh taksi online yang sebenarnya hitungannya sama dengan kendaraan pribadi.
Tidak mungkin jika 1 taksi online memuat pesanan lebih dari 1 pelanggan, beda dengan kendaraan travel.
Terlalu jauh untuk membahas moda transportasi umum Malang Raya yang berbasis rel ini.
Memang, sekarang ada kereta Commuter Line yang menjangkau seluruh daerah Malang Raya yang dilintasi rel.
Jangan dibayangkan seperti KRL atau KRD, Commuter Line di Malang ini menggunakan rangkaian KA umumnya, contohnya Penataran, Dhoho, dan Tumapel.
Mengapa KRL sulit direalisasikan di Malang Raya? Alasannya mungkin sebelas dua belas dengan berbagai insiden saat uji coba KRD di tahun 2012.
Jika para pembaca sering naik KA di lintas Malang Raya, sudah hafal dengan kontur rel yang tidak ramah untuk KRD, apalagi KRL, malah makan daya besar.
Makanya, mengapa proyek uji coba tersebut tidak berlanjut, lintas rel Malang Raya hanya bisa ditaklukan oleh kereta berpenggerak lokomotif yang terpisah dan pastinya tenaganya besar.
Namun, mungkin jika membayangkan adanya KRL di lingkup Kota Malang, ini sangat menggiurkan untuk saat ini.
Mengapa? Kemacetan di Kota Malang dan kawasan penyangganya sangat-sangat memuakkan, bahkan sampai menua di jalan.