Gencarnya keputusan dilarang thrifting memang memiliki alasan agar UMKM bisa berkembang sebab pesaingnya 'dibuat kalah'.
Ternyata, ada kelompok tertentu yang menunggang di kebijakan dilarang thrifting ini, yaitu alasan kesehatan.
Mereka yang setuju dilarang thrifting berpikir pakaian impor bekas tersebut membawa virus, bakteri, protozoa, atau jamur.
Banyak yang mencemaskan bahaya kesehatan di balik tren membeli pakaian impor bekas ini belum mengetahui cara sterilisasi pakaian tersebut.
Ada juga yang beralasan malas atau terlalu ribet untuk mencuci pakaian bekas dari thrift shop sehingga asal setuju saja dengan aturan dilarang thrifting.
Padahal, baik pakaian baru maupun pakaian bekas, segala potensi masalah kesehatan akan selalu ada.
Selama ini, tidak ada mikroorganisme patogen yang bisa bertahan dalam waktu yang lama setelah atau selama proses sterilisasi.
Jangan dibayangkan bahwa proses sterilisasi yang digunakan untuk mencuci pakaian dari thrift shop menggunakan metode autoklaf.
Sebenarnya, cara mencuci pakaian hasil thrifting ternyata simpel dan bahan-bahannya terjangkau, bagaimana caranya?
1. Direndam dalam air panas atau hangat
Air dipanaskan hingga mendidih, kemudian pakaian thrifting yang sudah Anda beli bisa direndam di dalam air tersebut.
Proses perendaman tidak memakan waktu lama, paling lama hanya sekitar 15 sampai 30 menit untuk mendapatkan hasil yang maksimal.