5. S-cedilla (dibaca sy, seperti 'syin' dalam huruf Arab)
6. U-diaresis (U dengan titik 2 di atas, bentuk bibir sama dengan O-diaresis)
Prinsip saya, menuliskan sebuah kata atau kalimat dalam bahasa asing dibuat semirip mungkin untuk menghindari kesalahan pengartian dan memperkenalkan bahasa tersebut.
Pernah suatu ketika, saya menuliskan beberapa kalimat dalam alfabet Turki, ternyata tidak semua bisa muncul.
Begitu pula dengan nama orang Turki untuk mencantumkan kredit atau sumber foto ilustrasi yang saya gunakan, sebagian ada yang menghilang.
Keenam variasi alfabet inilah yang tidak terbaca oleh sistem Kompasiana saat artikel saya diterbitkan, seolah dihapus padahal saya tidak menghapusnya.
Nah, karena ada beberapa alfabet Turki yang tidak bisa ditampilkan di Kompasiana, saya merasa kesulitan untuk menampilkannya.
Apakah karena Kompasiana hanya menerima artikel dalam alfabet Latin dasar tanpa tambahan lain seperti keenam alfabet Turki ini?
Sepertinya, sistem pada Kompasiana belum bisa menerima tulisan dengan bentuk turunan lain, mungkin bukan hanya bahasa Turki, mungkin huruf Vietnam tidak bisa dideteksi.
Saran saya kepada Kompasiana, tolong untuk menambahkan fitur agar tulisan alfabet Turki yang tergolong turunan ini bisa terbaca oleh sistem saat diunggah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H