Saya sering sekali menemukan para bule lebih memilih untuk berjalan kaki dari Stasiun Malang ke hotel kawasan Tugu.
Bahkan, ada juga turis asing yang ke Pasar Burung atau Splendid sambil membawa ransel besar sambil berjalan kaki.
Bagaimana dengan di Kampung Warna-warni Jodipan? Mereka tetap santun, bahkan antusias dengan suasana kampung wisata ini.
Bahkan, bukan cuma Kota Malang yang turisnya kalem, di Kabupaten Malang atau Kota Batu pun sama.
Ada beberapa hal yang menyebabkan turis mancanegara Malang tidak sebrutal sesamanya yang berlibur ke Bali.
Pertama, tidak ada usaha rental motor yang diperuntukkan bagi warga negara asing, bahkan usaha sewa motor di Malang tidak terlalu banyak.
Kedua, kalau pun boleh berkendara, jalannya terlalu rumit untuk dihafal karena ramai dan berbelit-belit, belum lagi macet di jam sore.
Ketiga, mereka lebih memilih paket tur wisata bagi turis berduit atau backpaker-an sambil berjalan kaki ke tempat wisata tidak jauh dari Stasiun Malang.
Keempat, para wisatawan asing yang berkunjung ke Malang sangat ramah, tidak ada yang arogan.
Memang, Malang tidak sebanyak Bali tentang jumlah kunjungan wisatawan mancanegara yang berkunjung untuk liburan.
Di sini ada warga negara asing, tetapi lebih banyak untuk menuntut ilmu di beberapa perguruan tinggi negeri.