Mohon tunggu...
Mohammad Faiz Attoriq
Mohammad Faiz Attoriq Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Kontributor lepas

Penghobi fotografi domisili Malang - Jawa Timur yang mulai jatuh hati dengan menulis, keduanya adalah cara bercerita yang baik karena bukan sebagai penutur yang baik.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Alasan Menulis: Tidak Bisa Bertutur Secara Sistematis

15 Maret 2023   23:05 Diperbarui: 15 Maret 2023   23:16 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menulis sebagai teman hidup. (Foto: Unsplash.com/Nick Morrison)

Menulis membutuhkan kondisi yang tenang sambil membaca atau mengamati sesuatu, kemudian dituangkan dalam aksara.

Jika berhadapan secara langsung, tidak ada yang bisa saya persiapkan, dan akhirnya tidak jadi karena bingung dengan apa yang harus saya katakan.

Pengetahuan saya terhadap sesuatu bisa bertambah dari menulis karena harus riset melalui bacaan terlebih dahulu sebagai bahan tulisan yang akan saya kirimkan.

Saya menemukan jati diri saya sendiri melalui proses menulis karena kini menulis adalah kegiatan favorit saya saat ini.

Bahkan, saat waktu senggang pun, saya selalu menyempatkan waktu untuk menulis sesuatu meskipun hanya sebatas wacana.

Ini lebih baik daripada saya tidak menuliskannya dan menyesal karena tidak mampu mengingat kembali ide yang datang tiba-tiba itu.

Kebahagiaan hidup bisa saya temukan dalam menulis karena bisa mengungkapkan emosi terdalam dengan cara yang elegan.

Mengapa? Karena emosi jiwa saya seketika stabil karena menuliskan luapan kesedihan dan amarah, tidak baik untuk dipendam.

Menurut saya, menulis bukan lagi sekadar hobi atau profesi, menulis adalah kebutuhan, menulis juga adalah teman sehari-hari saya.

Bahkan, ketika saya tidak ada lagi di bumi pun, tulisan saya akan membuat saya seolah olah masih hidup di dunia ini.

Satu harapan saya, agar saya dikenal sebagai penulis yang konsisten sehingga mendapatkan kebahagiaan dan pendapatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun