Namun, ada cerita kelam di balik ini semua, saya mulai merasakan tertekan untuk mengikuti pelajarannya.
Terbesit di pikiran saya, berharap saat itu lekas lulus SMA agar bisa menempuh pendidikan di tingkat perkuliahan.
Pikir saya, kuliah lebih enak karena jadwal bisa fleksibel dan tidak terikat pada seragam, serasa keren menurutku saat itu.
Begitu kuliah, ternyata tidak seperti apa yang saya pikir sebelumnya, jauh dari harapan yang saya bangun saat Kelas XII.
Banyak tugas, jam kosong harus dicarikan pengganti, jadwal sering berubah, dan sering mengalami hal yang mendadak.
Awalnya, saya kira ini faktor homesick dengan masa sekolah, sebisa mungkin saya lawan rasa tidak enak itu.
Ternyata, benar-benar kehidupan kuliah itu tidak enak, sialnya saya tidak bisa beradaptasi selama masa kuliah.
Bahkan, sampai lulus kuliah pun, saya tidak bisa move on dari masa sekolah yang sebagian keindahannya saya lewatkan.
Semakin bertambahnya usia, bukan kebebasan dan kenyamanan yang saya dapatkan, justru beban dan derita yang tidak kunjung selesai.
Mungkin di depan orang akan tersenyum seolah tanpa beban, tetapi akan murung di dalam kamar.
Ada penyesalan yang mendalam mengapa saat itu berharap cepat-cepat untuk menuju masa depan kalau ternyata justru kian berat.