Mohon tunggu...
Money

Perbedaan Antara Ekonomi yang Berlandaskan Agama dan Konvensional

10 September 2016   13:08 Diperbarui: 12 September 2016   20:08 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Perlu kita ketahui bahwa kita sebagai manusia yang didalam nya memeluk agama islam terkadang kita tidak tau,akan  kegiatan ekonomi yang selama ini kita jalankan sehari-hari entah itu dalam kegiatan produksi, distribusi, konsumi semua itu bersifat kapitalis/komunis yang semua itu belum tentu sesuia dengan syariah islam yang ada.

Disinilah perludiketahui bahwa apabila kita masih menggunakan prinsip ekonomi kapitalis ataupun komunis seakan-akan ajaran agama tidak di praktekkan di kehidupan sehari-hari. Sayang nya hal lama tersebut tidak disadari oleh orang-orang muslim mereaka hanya berkaca pada kegiatan yang sudah ada tapi menegenai prosese ataupun kegiatannya tidak sesuai dengan syariah. Jikalua ekonomi konvensioanal berpendapat bahwa kelangkaan itu terjadi apabila kebutuhan yang ada ataupun sumber daya alam atau manusia itu terbatas habis hal tersebut menjadi sangat lumrah dan tidak menyadari bahwa dalam dunia islam berpendapat bahwa kelangkaan bukan terjadi karena tidak tercukupnya kesedian pangan di suatu negara melainkan semua kebutuhan itu sudah tercukupi akan tetapi manusianya saja yang serakah.

Sudah jelas dalam Al-Quran dan al-hadist bahwa “ bahwa makanan dan sumber daya alam itu sudah cukup untuk umat manuisa akan tetapi tergantung manusianya sendiri bagaimana cara untuk mempertahankannya dan Allah mengajarkan pada kita untuk mensyukuri nikmatnya.

Perbeaan yang menculok juga dalam dunia islam ataupun dunia konvensiaonal yakni bebicara islam semua kegiatan ekonomi yang dilakukan sehari-hari itu semua sudah diatur dalam Al-qur’an dan Al-hadist bahwa konsep pemikiran ekonomi islam berpendapat semua kegiatan ekonomi harus berprinsip saling membuat seseorang yang melakukanya mendapat untung yang sama dan hasil yang sama yang jauh dari hal yang bersifat riba. Karena riba adalah suatu kegiatan yang dilakukan seseorang yang membuat disuatau sudut orang tersebut untung dan di suatu sisi si orang tersebut mengalami kerugian.

Ekonimi islam memiliki sutau rahasia tersendiri yakni mengenai fondasinya

  • Aqidah yakni keyakinan yang kita miliki yang membentuk pradigma bahwa dunia ini hanyalah milik Allah semata dan fungsi manusia hanyalah bisa menikmati dan menjaganya. Semua hal yang dibumi ini hanyalah titipan semata saja sepuhnya hanyalah milik Allah.
  • Syariah sebuah ketentuan ataupun hukum yang ditetapkan oleh Allah dan Rasulnya agar dapat dijalankan didunia ini
  • Ahklaq sifat watak yang terdapat pada diri seseorang yang ada sejak manusia tersebut sudah dalam kandungan yang didalam terdapat dua hal yakni baik dan buruk.
  • Yang terakhir adalah prinsip persaudraan antar umat manuisa.

Dari semua hal terseb ut aqidah,syariah,Ahlaq, dan prinsip persaudaraan dapat dikuasi oleh setiap negara maka akan tercipta sebuah ekonomi yang maju dan sejahtera karena tujuan utama ekonomi yakni menjadiakan kita falah

Falah adalah kesejahteraan dunia maupun akhirat. Jika semua kegiatan dan tujuan tercapai hidup ini terasa indah dan lebih bermakna..

Bedalagi dengan eknomi yang bersifat konvensional memang pada zaman modern seperti saat ini banyak terjadi diakalangan umat muslim, yang membedakan dari ekonomi yakni dalam ekonomi konvensional kebanyakan bersifat riba, dan fonadasi yang menjadi acauan pun belum sejelas ekonomi ilam serta  tidak bersandarkan pada syariat islam yakni Al-quran dan al-hadist. Di konvensional cenderung hanya memikirkan kepentingan duniawi semata akhirat tidak terpeduliakan. Mengutamakan kesejahteraan duniawi semata tidak menghiraukan akiratnya.

Perlu kita ketahui semua yang ada dibumi ini hanyalah titipan semata saja yang sewaktu-waktu akan diminta kembali yakni di yaumul akhir.

Memang untuk menuju ke hal yang lebih baik susah akan tetapi apabila kita berusaha ishaAllah bisa mari menuju ekonomi islam yang lebih baik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun