Mohon tunggu...
MASE
MASE Mohon Tunggu... Lainnya - Mochammad Hamid Aszhar

Pembelajar kehidupan. Pemimpin bisnis. Mendedikasikan diri membangun kesejahteraan masyarakat melalui pendidikan dan kewirausahaan.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

7 Kebajikan Hidup di 7 Hukum Alam Semesta (Bagian Ketiga)

13 Juni 2022   06:31 Diperbarui: 29 Agustus 2023   07:47 721
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

Seperti halnya tanaman, ikhlas, syukur, kasih sayang dan disiplin yang telah kita bahas di tulisan sebelumnya adalah akarnya, yang menjadi pondasi kehidupan kita dalam beraktivitas baik yang sifatnya pengabdian, pembelajaran atau manifestasi kebahagiaan. Akar terdiri atas 4 bagian utama yaitu inti akar, ujung akar, batang akar dan todung akar. 

Inti akar, berfungsi mengangkut dan mendorong air berikut sari makanan dari akar, batang, ranting hingga ke daun. Inti akar juga berfungsi menarik dan mendistribusikan hasil fotosintesis yang berupa nutrisi dan energi ke seluruh bagian tumbuhan. Ikhlas seperti inti akar, pusat penyerapan dan pancaran kemurnian diri dari intinya diri dan hidup yaitu Tuhan. Hal ini membuat pikiran kita damai. Ujung akar, bagian akar yang akan terus bertumbuh dan bertambah berfungsi untuk mengoptimalkan penyerapan air dan sari makanan. Syukur seperti ujung akar yang menerima/mengakui segala karunia dengan sukacita serta mengoptimalkannya dengan sebaik-baiknya. Seperti halnya ujung akar, syukur membuat hidup terus bertumbuh dan bertambah. Hal ini membuat energi hidup kita optimal. Batang akar, baik terdiferensiasi menjadi akar tunjang maupun akar serabut berfungsi memperluas daerah penyerapan air dan sari makanan serta menjaga keseimbangan tanaman agar tidak roboh seiring semakin membesarnya tanaman. Kasih sayang seperti batang akar diperlukan menjaga keseimbangan diri di tengah hidup yang penuh dinamika. Kasih sayang juga memperluas "blessing others" diri kita bagi sesama. Hal ini membuat emosi kita penuh keberlimpahan dan cinta. Todung akar, berfungsi melindungi ujung akar saat tumbuh dan menembus tanah. Seperti halnya todung akar, disiplin dibutuhkan hidup kita agar tetap dalam posisi seimbang. Bila kita membutuhkan sehat fisik dan sehat jiwa, dibutuhkan disiplin olahraga, disiplin dalam makan dan minum mengasup nutrisi serta disiplin mengendalikan diri tetap damai dan bahagia.

Pikiran, energi, emosi dan tubuh adalah 4 unsur dalam diri yang harus kita jaga untuk tetap damai dengan ikhlas, untuk tetap optimal dengan syukur, untuk tetap bahagia dengan keberlimpahan dan cinta serta untuk tetap sehat dengan disiplin. Setelah akar/pondasi kita kuat, di bagian ini kita membahas tentang "tiang/batang tanaman" yang ada di dalam diri dan kehidupan kita. Di bagian 3 ini kita melanjutkan pembahasan kebajikan ayat 5 dan ayat 6 dari Surat Al Fatihah dalam menghadapi hukum alam semesta sebagai berikut :

Kelima, Kebajikan Pengabdian atas The Law of Action

Pada 1801, Thomas Young, seorang dokter dan fisikawan University of Edinburgh Medical School, UK menyampaikan hasil eksperimennya yang berjudul double slit experiment untuk mengetahui apakah cahaya itu partikel (particle) ataukah gelombang (wave). Partikel bersifat materi dalam lokasi tertentu. Gelombang bersifat energi yang lokasinya menyebar kemana-mana. Logikanya tidak mungkin sesuatu bersifat materi dalam lokasi tertentu dan bersifat energi yang lokasinya menyebar kemana-mana. Yang menarik dari percobaan ini adalah niat, perhatian dan aktivitas dari peneliti mempengaruhi perilaku cahaya. Bila dipasang detektor partikel maka cahaya tersebut menjadi partikel dan tidak terjadi interferensi gelombang. Namun bila detektor partikel tersebut dimatikan/dihilangkan dan peneliti tidak memperhatikan sama sekali maka cahaya tersebut menjadi gelombang dan terjadi interferensi gelombang. Double slit experiment ini menunjukan bahwa segala sesuatu itu awalnya berupa potensi kejadian (wave) dengan berbagai kemungkinan. Saat kita memberikan action berupa niat, perhatian dan aktivitas tertentu maka potensi tersebut menjadi realita materi (particle). Pada tahun 1927, Davisson dan Germer menunjukkan bahwa tidak hanya cahaya saja menunjukkan perilaku gelombang dan partikel, namun ke atom dan molekul juga menunjukkan perilaku gelombang dan partikel. 

Ayat kelima dari Surat Al Fatihah mengajarkan pada kita suatu kebajikan hidup berupa action yang disebut pengabdian. Mihaly Csikszentmihalyi Ph.D, seorang Profesor Psikologi dan Manajemen Terkemuka di Claremont Graduate University menyampaikan bahwa kondisi flow dimana kita totalitas tenggelam dalam aktivitas adalah rahasia kebahagiaan. Itu terjadi saat jiwa dan tubuh mencapai batas maksimalnya untuk melakukan sesuatu yang jauh lebih besar dari dirinya dan bernilai. Atau dengan kata lain pengabdian adalah rahasia kebahagiaan. Pengabdian dapat mengaktifkan kelenjar pineal. Kelenjar pineal adalah aspek fisiologi yang sangat dekat dengan kesadaran.

Turunan dari pengabdian di antaranya adalah menjalankan semua aktivitas kebaikan, produktivitas, pelayanan, dharma,  hidup sadar penuh hadir utuh di sini kini, manifestasi kebahagiaan, enjoyment.

Pelajaran di sini adalah bila kita bertanya apa yang harus aku lakukan dalam hidup ini? Jawabnya adalah banyak-banyak melakukan kebajikan. Dan pengabdian adalah gerak langkah kebajikan. Kemana pengabdian ini kita arahkan? Ada yang mengabdi kepada uang, ada yang mengabdi kepada kekayaan, ada yang mengabdi kepada pasangan, ada yang mengabdi kepada ketenaran. Pengabdian yang seperti ini bersifat terbatas, tidak stabil, fana dan tidak bermakna (nothing). Ada sesuatu yang lebih indah daripada memenuhi tingkat kesenangan tertentu dengan memperturutkan ego, keinginan dan hawa nafsu. Ada sejatinya hidup. Lebih layak pengabdian kita untuk kita arahkan selaras pada sejatinya hidup. Sejatinya hidup ini adalah satu (1) yang absolute (IxI) yang menjadi sumber segala realitas kehidupan yang relative (0). Dialah Allah [0IxI1], satu kata untuk segalanya, satu kata untuk segala kesempurnaan.

Semua selain Allah seperti kekayaan, jabatan, pasangan dan ketenaran dalam bahasa matematika hakekatnya adalah angka nol (0). Sedangkan pengabdian yang disandarkan kepada sejatinya hidup bersifat infinity, stabil, abadi dan bermakna. Dalam bahasa matematika Tuhan bisa kita cerminkan dengan angka satu (1). Berapapun banyaknya jumlah angka nol yang kita miliki bila dijumlahkan hasilnya tetap nol.  Namun kekayaan yang maknanya nol, jabatan yang maknanya nol, pasangan yang maknanya nol dan ketenaran yang maknanya nol tadi begitu diberikan angka satu maka nol-nol tadi menjadi bermakna dan bernilai, bisa menjadi 10, 100, 1000, 1000, 1 Juta, 1 Miliar, 1 Triliun dan seterusnya.  Kita harus menempatkan angka satu di depan, maka semua angka nol tersebut menjadi bernilai. Kita harus memprioritaskan Tuhan di depan, maka semua pernak-pernik dunia  terbatas, tidak stabil, fana dan tidak bermakna (nothing) ini akan menjadi ersifat infinity, stabil, abadi dan bermakna. Atau dengan kata lain, ketika kita totalitas tenggelam (flow) dalam pengabdian kepada Tuhan, jiwa dan tubuh mencapai batas maksimalnya maka disitulah kita mengalami kebahagiaan sejati.

Keenam, Kebajikan Pembelajaran atas The Law of Change / Transmutation

Pada tahun 1967, Ilya Prigogine, Profesor Pengawas dan Profesor Teknik Fisika dan Kimia dari Universite Libre de Bruxelles. Belgia, mendirikan Pusat Studi Mekanika Statistik dan Sistem Kompleks. Dalam risetnya ia menemukan bahwa setiap saat, sebuah sistem selalu mengeluarkan energi untuk menciptakan struktur yang baru. Konsep ini disebut dissipative structure. Self renewing system atau pembaharuan selalu terjadi di alam semesta. Atas penemuan ini  Ilya Prigogine memperoleh Nobel dalam bidang kimia pada tahun 1977. Sistem apapun itu akan terus berubah secara alamiah mencari struktur baru untuk bertumbuh agar lebih berguna dan lebih seimbang walaupun dinamikanya tampak seperti kekacauan, keacakan, goncangan, kemelut, gesekan, bencana alam, evolusi, revolusi, turbulensi ataupun reformasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun