Kompasiana, Barru - Sejak diperingati ditahun 1970 sebagai respons terhadap kekhawatiran masyarakat akan polusi dan kerusakan lingkungan yang semakin meningkat, peringatan Hari Bumi menjadi agenda yang diperingati setiap tahun hampir diseluruh dunia setiap tanggal 22 April.
Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk memperingati Hari Bumi diantaranya:
Tidak membuang sampah sembarangan, mengurangi penggunaan plastik, bersepeda untuk mengurangi emisi karbon dari kendaraan bermotor dan menanam pohon sebagai upaya penghijauan lingkungan.
Pemerintah Desa Tompo Kecamatan Barru Kabupaten Barru  bersama Mahasiswa KKN STAI Al Gazali Barru Angkatan XXV posko Desa Tompo ikut serta mengambil peran dalam peringatan Hari Bumi tahun ini dengan penanaman pohon yang dilaksanakan secara simbolis di halaman Kantor Desa Tompo, Senin 22 April 2024 yang dipimpin langsung Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Desa Tompo Zainaruddin,S.Ip.
Penanaman pohon ini diikuti oleh segenap staf Kantor Desa Tompo, Kepala Dusun (Kadus) dan perwakilan KKN STAI Al Gazali Angkatan XXV posko Desa Tompo.
Selanjutnya Zainaruddin membagikan bibit pohon Mahoni, Ketapang dan Jati kepada setiap staf dan kadus untuk ditanam diwilayahnya masing-masing sambil menitipkan pesan agar bibit pohon tersebut di tanan, dirawat hingga tumbuh subur.
"Silakan bibit-bibit ini ditanam dan dirawat diwilayahnya masing-masing sebagai bentuk kepedulian kita terhadap lingkungan" pesannya Zainaruddin hari itu.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Penanaman Dua Juta Pohon yang dicanangkan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan. Dari program ini Kabupaten Barru mendapatkan 32.995 batang pohon yang serentak ditanam diseluruh wilayah Kabupaten Barru salah satunya di Desa Tompo ini.
"Hari ini kita dititipi amanah berupa pohon-pohon ini untuk kita tanam dan rawat hingga tumbuh subur sebagai bentuk kepedulian kita akan pelestarian lingkungan," kata Muhammad Tahang yang turut hadir sebagai perwakilan Mahasiswa KKN Al Gazali yang berposko di desa Tompo.
"Ini tentunya akan menjadi sedekah yang bernilai jariyah sebagaimana sabda Rasulullah saw : 'Tak seorang. pun Muslim yang menanam pohon atau menabur benih tanaman, lalu (setelah ia tumbuh) dimakan oleh burung, manusia, atau hewan lainnya, kecuali akan menjadi sedekah baginya" (HR. Al-Bukhari)'," imbuhnya kemudian.
Makna peringatan ini untuk meningkatkan rasa peduli terhadap lingkungan hidup dan tentunya tidak hanya terbatas pada 22 April karena bentuk kepedulian dan pertisipasi untuk kekestarian bumi bisa dilakukan setiap saat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H