Mohon tunggu...
Mohan Bugis
Mohan Bugis Mohon Tunggu... Freelancer - Mohan Bugis

Seorang mahasiswa juga freelance

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Unik, Pembacaan Ayat Suci Al Quran Mengawali Upacara HUT Proklamasi RI ke 77 Tahun

17 Agustus 2022   13:17 Diperbarui: 17 Agustus 2022   13:30 1077
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Barru - Rabu, 17 Agustus 2022 di Masjid dan Pondok Modern Kurir Langit Kabupaten Barru berlangsung upacara bendera memperingati Hari Ulang Tahun Proklamasi Republik Indonesia ke 77 tahun.

Tahun ini adalah yang keempat kalinya dilaksanakan upacara bendera peringatan HUT Proklamasi Kemerdekaan RI. Ini tentu jadi salah satu wujud syukur dan cinta tanah air yang merdeka.

Upacara bendera yang dimulai sejak jam 07.30 dipimpin oleh Presiden Masjid Modern Kurir Langit A. Muhammad Nur Syahid dihadiri oleh divisi-divisi yang ada di Masjid Modern Kurir Langit yakni Pimpinan dan Wakil Pimpinan, Baitul Maal, Idarah, Amal Usaha, Amal Sosial dan Amal Pendidikan.

Rangkaian kegiatan dalam upacara ini seperti halnya upacara-upacara HUT Proklamasi di tempat lainnya, namun semua itu diawali dengan pembacaan ayat suci Al Quran sebagai rangkaian pertama upacara ini. Salah seorang santri tampil dengan membacakan Qs Al Baqarah ayat 126 yang berisi tentang doa nabi Ibrahim untuk negeri yang aman dan sentosa.

Kegiatan dilanjutkan dengan pembacaan teks Proklamasi, pengibaran sa g saka merah putih,mengheningkan cipta dengan mengirimkan surah Al Fatihah kepada para pahlawan, pembacaan Pancasila dan amanat pembina upacara.

Dihadapan 300an peserta upacara yang terdiri dari santri dan mahasantri penerima beasiswa Masjid Kurir Langit, Santri Pemegang Amanah (SPA), A. Muhammad Nur Syahid menekankan beberapa poin dalam amanat singkatnya.

(Foto: dokpri)
(Foto: dokpri)

"Mengajak kita semua meneladani Nabj Ibrahim  yang senantiasa mendoakan tanah airnya, meneladani dan Rasulullah Muhammad Saw yang meskipun sempat hijrah ke Madinah namun tetap kembali ke tanah airnya Mekkah untuk menaklukkannya, memastikan tanah airnya tidak dikuasai oleh orang-orang yang berbuat dzalim," demikian disampaikan Syahid.

"Kita juga mempertegas posisi pesantren dan santri sebagai garda terdepan mencetak generasi sekaligus benteng terakhir menjaga tanah air," lanjut Syahid.

Dalam amanat tersebut, Syahid juga menyampaikan apa yang pernah dipesankan Bung Karno "Perjuanganku lebih mudah karena melawan penjajah, namun perjuangan kalian akan lebih sulit karena melawan bangsa sendiri," kutip Syahid.

Syahid kemudian menutup dengan ajakan, "Mari kita jaga tanah air kita yang telah menumpahkan darah para pahlawan yang telah syahid melawan penjajah, telah merenggut nyawa banyak ulama dan santri. 77 tahun negeri kita merdeka adalah atas berkat Rahmat Allah Swt.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun