Mohon tunggu...
Mohammad Zidan Alvaro
Mohammad Zidan Alvaro Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

hobi saya olahraga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

BioPortal: Inovasi Teknologi untuk Deteksi Cepat Penyakit Menular di Era Globalisasi

22 September 2024   21:45 Diperbarui: 22 September 2024   21:47 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi data statistik melalui BioPortal (Sumber: Freepik.com)

BioPortal: Inovasi Teknologi untuk Deteksi Cepat Penyakit Menular di Era Globalisasi

Dengan semakin mengglobalnya dunia akibat mobilitas manusia yang tinggi, ancaman penyakit menular telah menjadi masalah yang tak bisa diabaikan oleh otoritas kesehatan di seluruh dunia. Kebutuhan untuk mendeteksi dan merespons wabah dengan cepat menjadi prioritas utama, terutama ketika penyakit seperti West Nile Virus (WNV), botulisme, dan foot-and-mouth disease menyebar lintas batas. Dalam konteks ini, BioPortal hadir sebagai inovasi yang patut diapresiasi. Sebagai sebuah sistem berbasis web, BioPortal dirancang untuk mengintegrasikan data kesehatan publik dari berbagai yurisdiksi, memfasilitasi deteksi, analisis, dan visualisasi penyakit menular secara lintas negara bagian.

Artikel oleh Hu, Zeng, Chen, Larson, Chang, Tseng, dan Ma (2007) menyoroti bagaimana BioPortal berperan dalam meningkatkan efisiensi deteksi wabah melalui pendekatan analisis spasial-temporal. Platform ini memungkinkan pengguna untuk mengakses data epidemiologis yang tersebar dan kompleks secara real-time, sehingga mempermudah pengambilan keputusan yang lebih cepat dan akurat. Dalam evaluasinya, para penulis menunjukkan bahwa BioPortal memiliki potensi untuk meningkatkan akurasi analisis hingga 20,75% dibandingkan dengan metode konvensional seperti spreadsheet. Dengan waktu penyelesaian tugas yang lebih singkat, yakni rata-rata 36,28 menit dibandingkan 48,23 menit pada metode tradisional, jelas bahwa BioPortal bukan hanya tentang aksesibilitas data, tetapi juga tentang efisiensi dan ketepatan respons.  

Lebih dari itu, BioPortal mengatasi masalah fragmentasi data yang sering kali menjadi kendala dalam penanganan penyakit menular di berbagai yurisdiksi. Dalam era di mana data kesehatan publik menjadi lebih beragam dan tersebar, sistem seperti BioPortal menjadi krusial untuk memastikan bahwa informasi vital dapat diakses dan dianalisis secara komprehensif.

***
Sistem BioPortal memiliki peran signifikan dalam menghadapi tantangan penanganan penyakit menular yang semakin kompleks. Salah satu fitur unggulan dari BioPortal adalah kemampuannya mengintegrasikan data dari berbagai sumber dan yurisdiksi. Seperti yang diungkapkan dalam artikel, BioPortal berfungsi sebagai pusat data yang memungkinkan organisasi kesehatan dari berbagai negara bagian dan lembaga untuk berbagi informasi secara real-time. Data dari berbagai negara bagian, seperti California dan New York, yang terkait dengan wabah West Nile Virus dan botulisme, dapat diakses secara langsung dan disajikan melalui antarmuka yang intuitif. Hal ini sangat penting mengingat bahwa ketepatan waktu dan keakuratan data dalam mendeteksi pola penyebaran penyakit merupakan kunci dalam mengurangi dampak wabah.

Lebih lanjut, BioPortal menggunakan pendekatan analisis spasial-temporal yang memungkinkan pengguna untuk memvisualisasikan data dalam konteks geografis dan waktu. Fitur ini tidak hanya membantu dalam mendeteksi potensi wabah dengan cepat, tetapi juga memfasilitasi identifikasi kluster penyakit berdasarkan lokasi dan waktu tertentu. Contoh konkret yang disampaikan dalam artikel adalah bagaimana BioPortal mampu mengidentifikasi peningkatan kasus burung mati yang terkait dengan penyebaran West Nile Virus di New York pada tahun 2002. Selain itu, fitur ini memungkinkan pengguna untuk menilai korelasi antara jumlah burung mati dan jumlah kolam nyamuk yang terinfeksi virus, yang menjadi salah satu indikator penyebaran wabah tersebut.

Evaluasi sistem menunjukkan bahwa BioPortal secara signifikan meningkatkan efisiensi tugas analisis. Rata-rata waktu penyelesaian tugas menggunakan BioPortal lebih cepat, yaitu sekitar 36,28 menit dibandingkan dengan 48,23 menit saat menggunakan program spreadsheet konvensional. Ini adalah peningkatan yang signifikan mengingat bahwa efisiensi waktu sangat penting dalam situasi krisis kesehatan publik. Selain itu, tingkat akurasi yang dihasilkan oleh BioPortal juga lebih tinggi, dengan peningkatan sekitar 20,75% dalam analisis kompleks dibandingkan dengan metode tradisional.

Kepuasan pengguna terhadap BioPortal juga menjadi poin penting. Dalam penelitian tersebut, pengguna melaporkan tingkat kepuasan yang lebih tinggi dalam hal kemudahan penggunaan, kegunaan, dan kepuasan informasi. Sebagai contoh, skor rata-rata kepuasan informasi pengguna BioPortal adalah 2,34 pada skala Likert 7 poin, dibandingkan dengan 3,68 pada program spreadsheet konvensional. Hal ini menunjukkan bahwa BioPortal tidak hanya dirancang untuk keefektifan teknis, tetapi juga memperhatikan pengalaman pengguna, yang pada akhirnya mendorong adopsi sistem di kalangan profesional kesehatan.

Secara keseluruhan, BioPortal menawarkan kombinasi yang efektif antara kemudahan akses data, alat analisis yang kuat, dan antarmuka yang mudah digunakan. Kemampuan sistem ini untuk mengintegrasikan data dari berbagai sumber, menganalisisnya dalam konteks spasial-temporal, dan memberikan hasil yang cepat dan akurat membuatnya menjadi alat yang sangat berharga dalam upaya global untuk menangani penyakit menular.

***
Kesimpulannya, BioPortal merupakan terobosan penting dalam dunia kesehatan publik, khususnya dalam hal pengelolaan dan analisis data penyakit menular. Sistem ini menunjukkan bahwa dengan integrasi data yang efisien dan alat analisis yang canggih, pihak berwenang dapat merespons wabah dengan lebih cepat dan akurat. Evaluasi dari Hu, Zeng, Chen, Larson, Chang, Tseng, dan Ma (2007) dengan jelas menunjukkan bagaimana BioPortal berhasil meningkatkan akurasi hingga 20,75%, serta efisiensi waktu dalam penyelesaian tugas sekitar 25% dibandingkan metode tradisional. Ini membuktikan bahwa inovasi teknologi seperti BioPortal dapat menjadi aset kritis dalam upaya global melawan penyakit menular.

Dengan adanya tantangan yang semakin besar akibat globalisasi dan mobilitas populasi, implementasi sistem seperti BioPortal tidak hanya perlu diperluas, tetapi juga terus dikembangkan. Penggunaan sistem yang memungkinkan deteksi cepat, analisis spasial-temporal, dan visualisasi data secara intuitif dapat menyelamatkan banyak nyawa di masa mendatang. Jika terus dikembangkan dan diadopsi secara lebih luas, BioPortal dapat menjadi model bagi pengembangan sistem informasi kesehatan lainnya di tingkat global.

Referensi

Hu, P. J.-H., Zeng, D., Chen, H., Larson, C., Chang, W., Tseng, C., & Ma, J. (2007). System for infectious disease information sharing and analysis: Design and evaluation. IEEE Transactions on Information Technology in Biomedicine, 11(4), 483-492. https://doi.org/10.1109/TITB.2007.893286

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun