Meningkatkan Transparansi dan Akurasi Analisis Sentimen dengan Pendekatan Gabungan
Dalam era digital saat ini, analisis sentimen telah menjadi salah satu alat penting dalam memahami opini publik, terutama yang diekspresikan melalui media sosial dan platform ulasan. Penelitian terbaru yang dilakukan oleh Petr Berka dalam artikelnya yang berjudul "Sentiment Analysis Using Rule-Based and Case-Based Reasoning" menyoroti pentingnya memahami pendekatan yang tepat dalam analisis sentimen.Â
Berka menunjukkan bagaimana pendekatan berbasis aturan (rule-based) dan berbasis kasus (case-based) dapat digunakan secara efektif untuk mengkategorikan sentimen dalam teks. Pendekatan berbasis aturan, yang sangat terkait dengan sistem pakar, menawarkan keunggulan dalam hal transparansi dan kemudahan interpretasi, tetapi sering kali menghadapi tantangan dalam akuisisi pengetahuan dari ahli domain. Sementara itu, pendekatan berbasis kasus, yang lebih meniru cara manusia belajar dari pengalaman, menawarkan fleksibilitas lebih besar dalam menganalisis situasi baru, namun memerlukan pengukuran kesamaan yang kompleks untuk mencapai hasil yang akurat.
Dalam artikel tersebut, Berka menguraikan bahwa penggunaan pendekatan berbasis aturan dan berbasis kasus bukanlah hal baru dalam bidang kecerdasan buatan (AI), tetapi penggabungan keduanya dalam analisis sentimen dapat memberikan hasil yang lebih robust dan dapat diandalkan.Â
Data dari berbagai penelitian menunjukkan bahwa klasifikasi sentimen menggunakan metode berbasis aturan dapat mencapai akurasi hingga 85% dalam beberapa studi, sedangkan metode berbasis kasus menunjukkan hasil yang bervariasi tergantung pada ukuran dan kualitas basis data kasus yang digunakan.
Dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, terutama dalam machine learning, kedua pendekatan ini dapat diintegrasikan untuk memberikan analisis yang lebih mendalam dan sesuai konteks. Penelitian ini, yang diterbitkan pada tahun 2020 di Journal of Intelligent Information Systems, menawarkan wawasan baru yang sangat relevan bagi para peneliti dan praktisi yang terlibat dalam analisis sentimen dan pengembangan sistem informasi berbasis AI.
***
Pendekatan berbasis aturan dalam analisis sentimen memiliki kekuatan dalam hal struktur dan keteraturan yang ditawarkannya. Sistem pakar, yang menjadi landasan dari pendekatan ini, menggunakan aturan IF-THEN yang memungkinkan sistem untuk menghubungkan input spesifik dengan output yang jelas. Misalnya, dalam sebuah penelitian oleh Reckman et al. (2013), penggunaan aturan berbasis kata kunci dalam menganalisis sentimen dari tweet menghasilkan akurasi yang cukup tinggi, terutama ketika aturan tersebut didukung oleh leksikon sentimen yang kuat.Â
Namun, tantangan terbesar dari pendekatan ini adalah proses akuisisi pengetahuan. Mengumpulkan pengetahuan dari ahli domain dan mengonversinya menjadi aturan yang dapat diterapkan dalam sistem sering kali memakan waktu dan sulit, terutama ketika berurusan dengan konteks yang lebih kompleks atau data yang sangat bervariasi. Akibatnya, meskipun pendekatan ini dapat memberikan hasil yang akurat, keterbatasannya dalam hal skalabilitas dan fleksibilitas menjadi perhatian utama.
Sebaliknya, pendekatan berbasis kasus menawarkan cara yang lebih adaptif dan menyerupai cara manusia memecahkan masalah. Dalam pendekatan ini, sistem mengandalkan pengalaman masa lalu yang disimpan dalam bentuk kasus-kasus konkret untuk membuat keputusan.Â
Misalnya, penelitian yang dilakukan oleh Ohana et al. (2012) menunjukkan bahwa dengan menggunakan pendekatan berbasis kasus, sistem dapat mengidentifikasi sentimen dalam ulasan produk dengan mempertimbangkan konteks yang lebih luas, seperti gaya penulisan dan pola kalimat.
Salah satu keuntungan utama dari pendekatan ini adalah kemampuannya untuk belajar dari data baru secara otomatis, yang memungkinkan sistem untuk terus berkembang seiring dengan bertambahnya kasus-kasus baru. Namun, kelemahan utamanya terletak pada kebutuhan untuk memiliki mekanisme pengukuran kesamaan yang sangat canggih. Jika pengukuran ini tidak tepat, hasil yang diperoleh mungkin tidak konsisten atau tidak akurat.
Berka juga menyoroti potensi besar dalam menggabungkan kedua pendekatan ini. Data menunjukkan bahwa kombinasi dari rule-based dan case-based reasoning dapat meningkatkan akurasi analisis sentimen hingga 90% dalam beberapa konteks. Hal ini disebabkan oleh kemampuan pendekatan berbasis aturan untuk menyediakan kerangka kerja yang kuat dan terstruktur, sementara pendekatan berbasis kasus memberikan fleksibilitas yang diperlukan untuk menangani variasi yang kompleks dalam data sentimen.Â
Selain itu, kombinasi ini juga memungkinkan sistem untuk menghasilkan model yang lebih transparan dan dapat diinterpretasikan oleh manusia, yang merupakan aspek penting dalam pengembangan sistem berbasis AI. Sebagai contoh, dalam konteks analisis sentimen di media sosial, pendekatan gabungan ini dapat digunakan untuk tidak hanya mengkategorikan sentimen secara akurat tetapi juga memberikan wawasan yang lebih mendalam tentang alasan di balik sentimen tersebut, yang sangat berharga bagi pengambil keputusan di berbagai sektor.
***
Secara keseluruhan, artikel "Sentiment Analysis Using Rule-Based and Case-Based Reasoning"Â karya Petr Berka menawarkan wawasan yang berharga bagi pengembangan dan penerapan sistem analisis sentimen. Berka berhasil menunjukkan bahwa meskipun pendekatan berbasis aturan dan berbasis kasus masing-masing memiliki kekuatan dan kelemahan, kombinasi keduanya dapat memberikan solusi yang lebih unggul dan komprehensif.
Dengan akurasi yang dapat meningkat hingga 90% melalui integrasi kedua pendekatan ini, penelitian Berka menegaskan pentingnya inovasi dalam pendekatan analisis sentimen, terutama dalam era di mana data terus berkembang dan semakin kompleks.
Implikasi dari penelitian ini sangat luas, mencakup berbagai aplikasi mulai dari analisis ulasan produk hingga monitoring opini publik di media sosial. Pendekatan gabungan ini tidak hanya memungkinkan analisis yang lebih akurat, tetapi juga memberikan transparansi yang lebih besar, sehingga hasilnya dapat lebih mudah diinterpretasikan dan diterima oleh para pemangku kepentingan.Â
Dengan demikian, penelitian ini menjadi kontribusi penting dalam bidang kecerdasan buatan dan analisis sentimen, menawarkan panduan bagi peneliti dan praktisi untuk terus mengeksplorasi dan mengembangkan metode yang semakin canggih dan efektif.
Referensi
Berka, P. (2020). Sentiment analysis using rule-based and case-based reasoning. Journal of Intelligent Information Systems. https://doi.org/10.1007/s10844-019-00591-8
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H