Tahukah anda bahwa apabila kita memasang PLTS atap untuk pribadi ataupun membangun sebuah PLTS berskala besar, tidak 100% produksi dari modul surya tersebut dapat terserap oleh rumah ataupun sebuah industri. Mengapa hal tersebut dapat terjadi?
Ketika membangun sebuah PLTS atap listrik yang dapat diserap oleh rumah tidak 100% dari kapasitas modul panel tersebut. Sebagai contoh, sebuah rumah memasang PLTS atap sebesar 3500 Wattpeak, Dengan penggunaan 7 panel dan mendapat sinar matahari 5 jam perharinya, panel yang digunakan adalah 100 Wattpeak. Jadi artinya dalam satu jam, satu panel tersebut apabila dengan penyinaran matahari yang cukup dan modul bekerja dalam kondisi optimal, modul tersebut akan menghasilkan 100Watt. Namun pada kondisi nyatanya hal tersebut tidaklah selalu pada kondisi optimal.
Sebuah modul surya mungkin memang terkadang menghasilkan listrik pada kondisi optimal, namun pada saat ditransmisikan menuju rumah ataupun gardu listrik angka yang terhitung di Net metering atau meteran EXIM (Expor Impor) relatif kurang dibanding meteran di modul surya. Dan tidak menutup kemungkinan juga modul surya tersebut tidak bekerja optimal karena terdapat beberapa faktor.
Beberapa diantaranya yaitu karena :
- faktor irradiance atau penyinaran matahari
Apabila sinar matahari kurang mencukupi atau berawan, maka PLTS tersebut produksi listriknya akan berkurang.
- faktor shading atau terhalang
yaitu ketika modul tersebut terhalang oleh bangunan atau benda yang menutupi sehingga panel tertutup bayangan yang mengakibatkan produksi listrik menurun.
- Faktor soiling atau pengotor
Panel surya biasanya diletakan di tempat yang terkena matahari langsung alias terbuka, dan karena tidak ada tidak ada penghalangnya, panel surya ini rentan akan kotoran yang menempel. Apabila sudah menempel maka akan menutupi panel itu sendiri, sehingga perlu dibersihkan agar produksi listriknya tetap optimal.
- Temperatur modul