Energi merupakan suatu hal yang tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan. Seiring berkembangnya zaman, penemuan teknologi di bidang konversi energi menuju energi listrik  tentu akan memudahkan kehidupan manusia kedepannya. Perkembangan konversi energi telah dikembangkan selama ratusan tahun lamanya, dan akan terus dikembangkan untuk memudahkan manusia generasi yang akan mendatang.
Cerita dimulai dengan penemuan listrik statis yaitu oleh seorang pemikir dan peneliti listrik yaitu Benjamin Franklin,yang terkenal akan kisahnya menerbangkan layang-layang yang dikaitkan kunci pada benangnya. Setelah itu diteliti oleh seorang yang jenius, yang berperan penting dalam penemuan energi listrik yaitu Michael Faraday. Beliau adalah seseorang menemukan  fenomena elektromagnetik, walaupun backgroundnya hanyalah seorang tukang jilid buku dan hanya bermodalkan membaca cetakan penelitian. Melalui alat eksperimennya dia menemukan bahwa apabila listrik bisa dihasilkan oleh magnet, maka magnet pun dapat menghasilkan listrik.
Perkembangan mengenai konversi energi pun berlanjut, mulai dari hal inilah yang menjadi cikal bakal berbagai inovasi dalam sektor pembangkitan. Yaitu ketika ditemukannya alat yang bernama generator. Generator ditemukan dan disempurnakan oleh banyak campur tangan. Mulai dari Michael faraday sebagai penemu fenomena elektromagnetik, Thomas Alva Edison sebagai penemu arus DC, Nikola Tesla sebagai penemu arus AC, dan Robert J. Van De Graff. Dengan ditemukannya alat generator tersebut, manusia berlomba lomba untuk berinovasi untuk menghasilkan listrik melalui proses konversi pada alat generator tersebut. Inovasinya pun beragam, mulai dari yang aneh yaitu tenaga gerak manusia, membuat kincir air sebagai pemutar poros generator, kincir angin, dan lain sebagainya.
Seiring perkembangan zaman, manusia mengandalkan tenaga ekspansi uap untuk menggerakan turbin yang dikopel pada poros generator. Uap tersebut dihasilkan oleh proses pemanasan, dan bahan bakar untuk pemanasan tersebut digunakanlah bahan bakar dari fosil.
Seperti yang kita ketahui, Allah SWT. Telah memberikan karunia nikmat dan rezeki kepada seluruh makhluk ciptaan-Nya. Manusia sebagai makhluk-Nya, diberi kesempatan untuk menggunakan sumber daya alam yang ada. Namun disamping itu, Allah juga memberi perintah kepada umat manusia untuk merawat dan menjaga alam. Dalam hadits shohih, Rasul saw. bersabda :
...
"Setiap kalian adalah pengurus dan penanggungjawab atas urusannya. Dan Imam (Penguasa) ialah pengurus dan hanya dialah yang jadi penanggung jawab atas urusannya.." (hr. Bukhori, Shohih Bukhori, 8/253).
Dan juga Allah menegaskan seperti yang tercantum dalam Al Quran Surat Al Araaf ayat 56, yang berbunyi: "Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah memperbaikinya dan berdo'alah kepada-Nya dengan rasa takut dan harapan . Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik".
Dari kedua dalil tersebut, memiliki makna bahwa setiap ada perbuatan, maka terdapat ganjarannya. Hal tersebut sangat berkaitan dengan kondisi alam saat ini, bahwa alam selalu memperingatkan manusia dengan segala bencana alam agar tidak merusak atau menggunakan secara berlebihan sumber daya alam yang berlimpah ini. Namun manusia tetap bersikeras menggunakannya secara berlebihan saja tidak dengan sewajarnya.
Sebagai bentuk tanggung jawab dari umat manusia, sebaiknya seiring menggunakan bahan bakar fosil, harus diimbangi dengan mengembangkan energi terbarukan. Hal ini penting untuk menjaga kelestarian dan keseimbangan alam agar tidak terjadi bencana yang pada akhirnya akan menimpa manusia itu sendiri. Sebagai gambaran, kita ambil contoh negara yang dulunya gersang dan ekonominya kurang kini menjadi negara maju dan negara terkaya karena sumber daya alamnya, yaitu Uni Emirat Arab.