Setelah beberapa bulan tidak ada kabar beritanya lagi. Sayapun tidak mau kepo tentang urusan mereka, kecuali dimintai pendapat.
Seperti biasa kabar ajakan di WA grup, minggu kemarin kami sepakat untuk menyalurkan hobi mancing bersama sahabat yang lain ditempat biasanya.
Kalau bertemu pasti ada canda dan tawa, untuk menutupi kegetiran hidup yang selalu datang mencoba. Kadang diselingi obrolan serius, tentang rumah tangga, ekonomi, politik dan seni budaya.
Setelah masing-masing sahabat sudah mendapatkan 'hot spot' untuk mencoba 'strike' kalau lagi beruntung, asiklah mereka mengawasi senar pancing sambil udutan.
Perlahan sahabatku ini mendekat, dia mengatakan padaku, bahwa perempuan yang berjanji setia dan siap untuk dinikahinya, keluar makan malam bersama dengan laki-laki beristri tanpa sepengetahuannya.
Artinya kejadian ini sudah dua kali yang diketahuinya, pertama sebelumnya minta ijin, yang kedua sembunyi-sembunyi.
Maksudnya, sahabat ini minta nasehat saya.
Saya tidak pandai memberi petuah, apalagi berbicara dengan seratus dalil sampai mulut berbusa.
Tapi saya hanya bisa menasehati dengan kiasan, "Ganti mata pancingmu, pasang umpan baru, cari area hot spot yang kemungkinan besar bisa strike, tapi jangan memancing di air keruh."
Semoga sahabatku ini memahaminya.
Penulis, Mohammad Topani S