Mohon tunggu...
Mohammad Topani S
Mohammad Topani S Mohon Tunggu... Penulis - Penulis yang ingin berbagi kebaikan walaupun hanya sedikit.

Pengisi suara (dubber).

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Dialog Imajiner Tiga Calon Pemimpin Kucing, Dengan Kucing si Jawara Kampung (Bagian 2)

12 Juli 2023   08:55 Diperbarui: 12 Juli 2023   21:12 301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kucing Merah, sumber gambar kaltimkece.id

Maka, kuping harus dipasang baik-baik.

Berikut petikan dialog hari kedua, dengan Arnold si jawara kampung.
***

Saya: Kemarin kamu menyinggung tentang IKN, apa yang kamu ketahui tentang itu?!

Arnold: Pembangunan IKN kan sudah jelas membutuhkan area tanah yang sangat luas, berarti disitu ada pembabatan hutan.

Bisa Anda dibanyangkan!

56.000 hektar lebih yang direncanakan akan dibabat oleh Pemerintah sekarang!

Padahal didaerah itu ada Hutan Lindung Sungai Wain, tempat hidupnya saudara kami, Species Kucing Merah, yang jumlah populasinya cuma hitungan jari, dan Kucing Merah ini termasuk Endemik.

...Saya tidak mau menggali lebih dalam lagi tentang hutan yang digunduli tersebut.

Apalagi mengenai pembangunan IKN tentang mudhorot dan manfaatnya bagi Negara, toh yang penting Arnold sudah menyampaikan kekawatirannya, tentang saudara satu species-nya, yaitu si Kucing Merah yang ada dihutan lindung tersebut...

Saya: Saya melihat kucing dikampung sini populasinya kok berkurang ya?
Apakah nantinya tidak memicu berkembangnya hama tikus?

Arnold: Sebenarnya tidak berkurang...memang ada beberapa kucing yang mati, itu disebabkan sudah tua, dan ada yang terjangkit virus ganas, Feline Panleukopenia Virus (FPV), virus ini sangat mematikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun