Setelah itu aku buru-buru berjalan keluar Bandara, dan tidak mau menoleh kebelakang, aku segera mencari taksi.
Aku tidak ingin berlama-lama melihat Karmila dalam keadaan seperti itu.
Dalam perjalanan kerumah, aku berpikir keras, kenapa aku selalu terlibat urusan pribadi mereka...
"Seperti drama pertunjukan yang dimainkan Firman dan Karmila diatas panggung, dan aku merasa seolah-olah akan tampil di fragmen berikutnya"..
Padahal aku sudah berusaha tidak mau ambil pusing dengan urusan mereka.
Apakah Firman sengaja menyeretku masuk kedalam lingkaran masalahnya?
Kenapa hanya aku yang diajak ke Bandara?
Kenapa Tigor dan Benyamin tidak diajak oleh Firman?
Masih banyak pertanyaan dibenaku yang sulit dijelaskan.
Firman sahabatku yang cukup akrab, seorang atlit Gulat.
Aku pernah merasakan bantingan dan kunciannya diatas matras.
Tipe laki-laki yang dapat dibanggakan tentunya.