Tentu disitu juga ada Karmila, yang menempel terus kemana-mana. Seperti burung merpati yang setia hanya dengan pasangannya.
Tapi tawaran itu dengan halus kutolak, aku tidak mau mengganggu kedekatan mereka berdua, yang memperlihatkan kemesraan secara terbuka.
Aku harus menjaga harga diriku, karena aku kawatir luka lamaku tergores lagi.
Adios wahai bayang-bayang-mu...
***
Bermain musik sebenarnya bisa membawa kebahagiaan tersendiri, dan aku menyukainya.
Bahkan bukan hanya suka, karena bermusik adalah bakatku yang sebenarnya. Bakat yang sudah melekat dari kecil.
Di sekolah ini, aku juga berteman dengan Tigor dan Benyamin, aku biasa memanggil Benyamin dengan panggilan akrab Ben's.
Bakat dan minat kami sama. Sama-sama menyukai musik. Sejak kelas satu sebenarnya kami bertiga ingin membentuk grup musik. Saat itu yang mengisi vokal belum ada yang cocok dengan selera musik kami.
Pernah juga kutawarkan pada Karmila untuk mengisi vokalnya, karena aku tahu Karmila juga menyukai musik.
Bahkan katanya pernah berlatih vokal bersama guru vokal dirumahnya. Info ini kudapatkan dari Ben's yang rumahnya satu komplek dengan Karmila.
Tapi sampai sekarang, angan-angan untuk membentuk grup musik belum kesampaian. Penyebabnya banyak, selain belum ada yang cocok diposisi vokal, kami juga fokus pada tugas sekolah.