Mohon tunggu...
Mohammad Topani S
Mohammad Topani S Mohon Tunggu... Penulis - Penulis yang ingin berbagi kebaikan walaupun hanya sedikit.

Pengisi suara (dubber).

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Dia Yang Ku Maafkan (Bagian 1)

18 Juni 2023   22:32 Diperbarui: 22 Juni 2023   19:05 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Gambar, Pixabay.com

Prolog.

Latar belakang kisah tragedi cinta ini, terjadi diakhir tahun 70-an.

Dimana saat itu, sebagian besar generasi mudanya, menyikapi yang namanya cinta atau jatuh hati terhadap seseorang, merupakan perkara "sakral."

Artinya, keinginan untuk mengutarakan hasrat hati yang dalam tersebut, harus mencari waktu yang tepat, dan penuh perhitungan, tentunya dengan melalui surat.

Agar tujuan untuk memiliki sang pujaan hati, dapat 'berbalas pantun'.

Tapi semua itu bisa menjadi penghalang, karena kesakralan, dan etika pendekatan, atau apapun namanya, yang hanya dipendam dalam hati, akhirnya tidak tersampaikan, maka menjadi terlambat.

Karena ternyata ada yang lebih utama dari semua itu, yaitu percaya diri..
***

Kuceritakan sedikit...

Hasrat psikologis terhadap lawan jenis sebenarnya sudah ada sedari SMP,  saat itu, bila aku bertemu seorang gadis yang membetot hati, aku sudah merasakan ada "getaran", sebagaimana laki-laki yang sudah naik bujang.

Sebelumnya, aku pernah ditinggal lari sipat-kuping oleh gadis kecil itu, gadis SMP yang kali pertama membuat hati ini seperti tersayat sembilu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun