Mohon tunggu...
Mohammad Topani S
Mohammad Topani S Mohon Tunggu... Penulis - Penulis yang ingin berbagi kebaikan walaupun hanya sedikit.

Pengisi suara (dubber).

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Dialog Imajiner dengan Kucing si Jawara Kampung

17 Juni 2023   19:18 Diperbarui: 19 Juli 2023   10:44 578
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Arnold: Kucing itu hewan teritorial, jadi harus tegas! Tidak boleh memble, jangan sampai ada yang mencaplok wilayah kekuasaan ini dengan seenaknya.

Saya: Jadi siap tarung kalau ada yang berani mencaplok?

Arnold: Betul, saya siap tarung, bahkan tarung sampai mati!
Ini bukan hanya masalah kekuasaan saja, tapi juga tentang kelangsungan hidup, regenerasi, dan harga diri.

Saya: Bisa dijelaskan secara ilmiah dan sistematis?

Arnold: Baik, pertama, dikampung ini banyak kucing betina yang siap dipinang untuk regenerasi, dan ini harus dilindungi.
Kedua, kontrol wilayah harus dilakukan setiap malam, jangan sampai ada batas teritori yang dilanggar.

Ketiga, ketersediaan makanan, seperti tikus, kodok, belalang dan jenis serangga lainnya, dipastikan tersedia dan harus dikuasai, agar kami kucing-kucing yang ada dikampung ini tidak kelaparan.

Saya terdiam sejenak, sambil berfikir keras untuk mengajukan pertanyaan yang lebih tajam.

Saya: Kamu merasa menjadi pemimpin kucing-kucing diwilayah ini?

Arnold: Saya bukan hanya "merasa", tapi saya memang diakui sebagai pemimpin sejati diwilayah kampung ini.

Meraihnya tidak gampang, saya harus bertarung satu lawan satu. Benar-benar seleksi alam, tidak ada tipu-tipu apalagi intrik jahat untuk meraih kepemimpinan dalam dunia kami.

Kadang pernah juga saya dikeroyok, tapi semua bisa diatasi walau badan ini penuh luka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun