Mohon tunggu...
Mohammad Topani S
Mohammad Topani S Mohon Tunggu... Penulis - Penulis yang ingin berbagi kebaikan walaupun hanya sedikit.

Pengisi suara (dubber).

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemimpin Itu Hasil Dialektika dari Perilaku Pemilihnya

15 Juni 2023   00:47 Diperbarui: 15 Januari 2024   07:45 252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Gambar, Prananta Printing

Tidak terasa, dalam waktu kurang-lebih setahun kedepan, rakyat Indonesia akan mengadakan perhelatan besar, Pemilu Presiden dan Wakilnya pada tahun 2024.

Dalam penerapannya, Pemilu dianggap sebagai perwujudan dari Kedaulatan Rakyat, sarana partisipasi masyarakat, yang memberi peluang memilih pemimpin sesuai dengan "seleranya."

Dalam perhelatan demokrasi tersebut, dilantiklah pemimpin yang menang tanding.

Maka bisa dikatakan, pemimpin yang muncul dari proses ini adalah cerminan dari rakyatnya.
Karena ada kaidah yang berbunyi, "Kalian akan dipimpin orang yang seperti kalian."

Ungkapan diatas sudah ada sejak jaman dahulu, dan menjadi kaidah dalam masalah kerakyatan dan kepemimpinan, baik itu dalam kepemimpinan tradisional maupun moderen, seperti sekarang ini.

Biasanya, sikap golongan pemilih yang mencla-mencle dalam memilih pemimpin, maka hasilnya ya, 'setali tiga uang' alias kurang lebih sama karakter pemimpin dan pemilihnya.

Apalagi kalau pemilihnya berkongsi, dengan tujuan akhir, pokoknya golongannya harus menang, walaupun dengan segala cara.

Maka hasilnya adalah residu auto pemimpin yang tidak berpegang pada nilai-nilai etik, tidak amanah, karena tidak menjunjung standart meritokrasi.

Kandidat yang tujuannya hanya semata mengejar jabatan, dan memimpikan derajat sosial yang tinggi, cenderung hatinya menjadi budak bagi para (donatur) pengusungnya, yang menghantarkannya untuk mencapai keposisi tersebut.

Karena ada 'Bargaining Politik', yang harus dibayar kepada para pengusungnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun