Mohon tunggu...
Mohammad TaufiqAziz
Mohammad TaufiqAziz Mohon Tunggu... Guru - Guru/Dosen

Memantau dunia pendidikan, khususnya pendidikan secara umum, pendidikan Islam, pemikiran pendiidkan Islam, sejarah dan sepak bola. Saat ini sebagai pengajar di SMK Pesat IT Xpro dan Dosen di kampus swasta.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pedagogik dan Mengenal Beberapa Teori Belajar (part 1)

29 November 2022   09:13 Diperbarui: 29 November 2022   09:20 762
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat mendengar kata pedagogik bayangan kita pasti tidak jauh dengan guru, peserta didik, kelas dan sekolah. Pedagogik itu berasal dari bahasa Yunani yaitu pedagogi yang artinya membimbing anak. Dalam peraturan perundang-undangan di Indonesia tepatnya di UU No. 14 tahun 2005 Pasal 10 tentang Guru dan Dosen, pedagogic adalah kompetensi khusus yang harus dimiliki oleh guru dan dosen. Sebagai pendidik tentunya kita harus menguasai dengan baik kompetensi ini.

Nah, dalam tulisan ini kita akan mengenal Kembali aspek-aspek penting apa saja yang ada dalam pedagogic ini. Mari kita bahas,

Dalam literasi digital yang sudah saya lakukan setidaknya ada 7 aspek dalam kompetensi pedagogic

  • Memahami karakter peserta didik
  • Menguasai teori belajar
  • Mampu mengembangkan kurikulum
  • Menciptakan pembelajaran yang mendidik
  • Mampu mengembangkan potensi peserta didik
  • Mampu berkomunikasi dengan peserta didik
  • Mampu melakukan evaluasi pembelajaran
  • Bila kita simple kan 7 aspek ini maka kata kunci yang muncul yaitu karakter peserta didik, teori belajar, kurikulum, mendidik, potensi peserta didik, komunikasi dan evaluasi. Nah 7 kata kunci inilah yang harus melekat dalam ingatan guru.

    Mari kita sedikit bahas satu per satu:

  • Karakter peserta didik, setiap manusia memiliki karakter yang unik serta diwarnai dari bawaan dan lingkungannya seperti dari aspek fisik, intelektual, emosional, sosial, moral dan latar belakang lingkungan (sosial budaya dan agama). Saat proses bimbingan yang dlakukan guru itu sesuai dengan karakter peserta didik maka kegiatan pembelajaran akan berjalan optimal. Misalkan jika peserta didik berusia kelas 1 SD maka metode belajar yang akan digunakan tentu senantiasa menyelingi KBM-nya dengan kegiatan bernyanyi dan bermain, sebab guru memahami karakter peserta didik yang secara intelektual dan sosial masih pada fase anak-anak. Lain halnya saat karakter peserta didiknya sudah masuk fase remaja dan dewasa makan guru harus menyesuaikan kegiatan pembelajarannya dengan berdiskusi, problem solving dan projek. Beberapa hasil saat guru sudah bisa memahami karakter peserta didik yaitu:

    • Guru memiliki data karakter dari masing-masing peserta didiknya sebagai dasar dalam memilih model, metode dan pendekatan pembelajaran yang sesuai
    • Guru dapat memberikan kesempatan yang sama bagi seluruh peserta didik dalam pembelajaran
    • Guru dapat mengatur kelompok yang disesuaikan dalam proses pembelajaran
    • Guru dapat mengidentifikasi penyebab penyimpangan perilaku peserta didik serta dapat memberikan solusi yang tepat agar tidak mengganggu proses pembelajaran
    • Guru mampu mengembangkan potensi dan mengatasi kekurangan peserta didiknya
    • Guru mampu memfasilitasi peserta didik yang memiliki pendampingan khusus dalam aspek fisik, intelektual, sosial dan emosional
  •  Teori belajar, yang saya kenal ada 4 teori belajar yang terkenal, teori belajar behaviorisme, Teori belajar kognitisme, teori belajar konstruktisivisme, dan teori belajar humanisme. Dulunya 4 teori belajar ini tidak muncul bersamaan tapi saling menyambung satu sama lain untuk mengatasi kekurangan-kekurangan yang muncul untuk berupaya menuju teori belajar yang sempurna. 4 teori ini terkenal karena banyak pengikutnya dan banyak pula yang menerapkannya di dunia Pendidikan umum. Bila kita berbicara Pendidikan Islam, ada kekhasan pula tentang teori belajarnya karena memang dalam Pendidikan Islam ada tambahan dalam filosofinya yaitu dijadikannya al qur’an dan hadits sebagai dasar dalam mengkonstruksi teori belajar. Walaupun bila ditarik benang merahnya ada kesamaan antara teori belajar umum dan teori belajar dalam Pendidikan Islam. Mari kita bahas secara singkat 4 toeri belajar yang terkenal itu:

    Teori belajar behaviorisme penggagasnya Gagne dan Berliner. Teori ini menekankan tentang perubahan tingkah laku yang terjadi karena pengalaman belajar. Dalam teori ini belajar diartikan dengan stimulus (input) dan respon (output). Guru sebagai penstimulus siswa dalam proses pembelajaran, contohnya: penyampaian materi, pembentukan karakter, nasihat, dan lain-lain yang diberikan guru kepada siswanya. Sedangkan respon merupakan reaksi atau tanggapan dari siswa terhadap stimulus yang diberikan oleh gurunya. Ada hal-hal yang diperhatikan dalam teori ini: 1) guru harus mengobservasi dan memperhatikan siswanya, 2) memperhatikan lingkungan belajar, 3) pembentukan perilaku dengan Latihan dan pengulangan, 4) proses pembelajaran harus ada stimulus dan respon.

    Adapun kelebihan dan kekurangan dalam teori belajar behaviorisme

    Kelebihan

    Kekurangan

    • Guru terbiasa peka dan teliti dalam proses pembelajaran
    • Membiasakan siswa belajar mandiri dan bertanya bila mengalami kesulitan
    • Guru fleksibel dalam menetapkan stimulus agar respon siswa sesuai dengan target dan tujuan pembelajaran
    • Melatih siswa dalam unsur spontanitas, daya tahan dan kecepatan
    • Membantu guru dalam membentuk perilaku siswa yaitu memberikan perhatian lebih pada perilaku yang berdampak baik bagi siswa
    • Tidak dapat diterapkan di semua mata pelajaran
    • Guru harus Menyusun bahan ajar yang sudah siap pakai sebelum pembelajaran dimulai
    • Siswa lebih diarahkan untuk berpikir linier, konvergen, tidak kreatif, dan memposisikan siswa sebagai siswa pasif.
    • Dalam proses belajar dan mengajar, siswa hanya dapat mendengar dan menghafal yang didengarkan.
    • Siswa membutuhkan motivasi dari luar dan sangat bergantung pada guru.

Kita lanjut nanti ditulisan berikutnya...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun