Mohon tunggu...
Mohammad Syarrafah
Mohammad Syarrafah Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Pernah belajar di TEMPO memungut serpihan informasi di jalanan. Bisa dihubungi di email: syarraf@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Polemik KPAI Vs PB Djarum Usai, Kini Saatnya Cetak Kevin Sanjaya Baru!

12 September 2019   15:37 Diperbarui: 12 September 2019   15:47 374
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menpora mengumumkan kesepakatan antara KPAI dan PB Djarum/ Dok. Rahel Narda Caterin/detikcom.

Polemik Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dan PB Djarum akhirnya menemukan titik temu dan saat ini sudah beres, sehingga tidak ada yang perlu diperdebatkan lagi.

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) yang menjadi penyelamat dan juru pendamai dua lembaga ini. Dua pihak yang berkonflik ini dipertemukan di kantor Kemenpora di Jalan Gerbang Pemuda, Jakarta Pusat, Kamis (12/9/2018).

Hasilnya, kedua belah pihak itu sepakat berdamai dan melahirkan beberapa kesepatakan. Kesepakatan itu pun dibacakan langsung oleh Menpora Imam Nahrawi yang menjadi juru pendamai.

Dikutip dari detik.com, Menpora memastikan bahwa Djarum Foundation dalam hal ini PB Djarum sudah sepakat untuk mengubah nama yang dipakai dalam kompetisi baru itu.

Awalnya, kompetisi pencetak atlet-atlet bulu tangkis dunia itu bernama Audisi Umum PB Djarum 2019. Sekarang diubah menjadi Audisi Umum Beasiswa Bulutangkis, sehingga tidak menggunakan logo, merek, dan brand image Djarum.

"Untuk KPAI, KPAI sepakat untuk mencabut surat KPAI tanggal 29 Juli 2019 tentang permintaan pemberhentian audisi Djarum," kata Menpora Imam Nahrawi.

Oleh karena itu, Menpora berharap kesepakatan itu dapat mengakhiri polemik, kekhawatiran, mungkin juga kecemasan atlet-atlet muda, orang tua, dan juga masyarakat keseluruhan tentang masa depan bulutangkis Indonesia.

Itulah sejatinya tugas pemerintah dan tugas menteri-menteri di Indonesia. Apabila ada masalah yang menyangkut masa depan bangsa ini, apalagi menyangkut pengkaderan atau pun pencarian bibit-bibit unggul, harus selalu berada di garda terdepan menyelesaikan semua masalahnya.

Dan itulah yang coba dilakukan oleh Menpora Imam Nahrawi, sehingga polemik kedua lembaga yang sama-sama konsen dalam bidang anak-anak ini, bisa berdamai dan sesuai dengan tujuan mereka masing-masing.

Langkah yang dilakukan oleh Menpora Imam Nahrawi ini sangat tepat dan cerdas. Langsung mempertemukan kedua belah pihak dan membicarakan supaya keduanya sama-sama enak.

Solusinya pun solutif. KPAI akan mencabut surat permintaan pemberhentian audisi Djarum, dan PB Djarum sendiri sepakat tidak mencantumkan logo atau nama Djarum di audisi tersebut.

Nampaknya, memang terkesan PB Djarum yang dirugikan karena tidak bisa lagi menampilkan lembaganya atau merknya di audisi tersebut. Namun, meskipun tidak ditampilkan lagi, masyarakat juga sudah tahu kok bahwa audisi itu dimotori oleh Djarum.

Selain itu, saya masih yakin tujuan utama PB DJarum itu adalah pencarian bibit unggul bulu tangkis, sehingga meskipun tidak dicantumkan logonya tidak menjadi masalah, karena ini demi masa depan bangsa, demi masa depan bulutangkis Indonesia ke depannya.

Kita patut apresiasi PB DJarum yang sudah legowo (menerinya). Empat jempol untuk PB Djarum.

Polemik Usai, Saatnya Ciptakan Kevin Sanjaya Baru!

Karena sudah selesai polemik antara KPAI dengan PB DJarum, maka sudah saatnya fokus kembali membina dan mencari bibit unggul dalam bidang olahraga Bulutangkis.

Sudah saatnya menatap ke depan demi menciptakan Kevin Sanjaya baru yang akhirnya menjadi atlet dunia.

Sebagai salah satu bidang olahraga yang selalu mengharumkan nama Indonesia di pentas dunia, memang sudah selayaknya semua pihak mendukung upaya pengkaderan dan pembibitan atlet muda ini, sehingga diharapkan ke depannya dapat lahir Kevin-kevin baru di PB DJarum.

Harapan ini bukan tidak mungkin mengingat audisinya sangat ketat dan benar-benar dipilih anak-anak yang memiliki bakat di bidang Bulutangkis.

Pada kesempatan ini, saya juga ingin mengajak kepada para nitizen untuk menyelesaikan "peperangan" di media sosial tentang polemic KPAI vs PB DJarum ini. Sebab, masalahnya sudah beres dan sudah menemukan titik temu.

Kini tugas nitizen adalah bersatu dan bersama-sama mendukung dan memotivasi atlet-atlet muda supaya terus berprestasi di tingkat dunia. Semoga.

Sumber: detik.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun