Nampaknya, memang terkesan PB Djarum yang dirugikan karena tidak bisa lagi menampilkan lembaganya atau merknya di audisi tersebut. Namun, meskipun tidak ditampilkan lagi, masyarakat juga sudah tahu kok bahwa audisi itu dimotori oleh Djarum.
Selain itu, saya masih yakin tujuan utama PB DJarum itu adalah pencarian bibit unggul bulu tangkis, sehingga meskipun tidak dicantumkan logonya tidak menjadi masalah, karena ini demi masa depan bangsa, demi masa depan bulutangkis Indonesia ke depannya.
Kita patut apresiasi PB DJarum yang sudah legowo (menerinya). Empat jempol untuk PB Djarum.
Polemik Usai, Saatnya Ciptakan Kevin Sanjaya Baru!
Karena sudah selesai polemik antara KPAI dengan PB DJarum, maka sudah saatnya fokus kembali membina dan mencari bibit unggul dalam bidang olahraga Bulutangkis.
Sudah saatnya menatap ke depan demi menciptakan Kevin Sanjaya baru yang akhirnya menjadi atlet dunia.
Sebagai salah satu bidang olahraga yang selalu mengharumkan nama Indonesia di pentas dunia, memang sudah selayaknya semua pihak mendukung upaya pengkaderan dan pembibitan atlet muda ini, sehingga diharapkan ke depannya dapat lahir Kevin-kevin baru di PB DJarum.
Harapan ini bukan tidak mungkin mengingat audisinya sangat ketat dan benar-benar dipilih anak-anak yang memiliki bakat di bidang Bulutangkis.
Pada kesempatan ini, saya juga ingin mengajak kepada para nitizen untuk menyelesaikan "peperangan" di media sosial tentang polemic KPAI vs PB DJarum ini. Sebab, masalahnya sudah beres dan sudah menemukan titik temu.
Kini tugas nitizen adalah bersatu dan bersama-sama mendukung dan memotivasi atlet-atlet muda supaya terus berprestasi di tingkat dunia. Semoga.
Sumber: detik.com