Mohon tunggu...
Mohammad Syarrafah
Mohammad Syarrafah Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Pernah belajar di TEMPO memungut serpihan informasi di jalanan. Bisa dihubungi di email: syarraf@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Menelusuri Berbagai Ornamen Surabaya yang Terlalu Cantik untuk Dilewatkan

28 Agustus 2019   11:30 Diperbarui: 31 Agustus 2019   21:34 567
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lampion di Jalan Tunjungan saat acara Mlaku-mlaku Nang Tunjungan/Dok. Humas Pemkot Surabaya

Tangan dingin Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini tidak hanya lihai dalam membuat dan memelihara taman. Namun, dengan background arsitektur dan jiwa seninya, dia mampu membuat Surabaya semakin cantik dengan berbagai ornamen yang dibuatnya.

Berbagai ornamen itu semakin "hidup" ketika malam hari, karena disisipi lampu hias berbentuk lampion. Berbagai bentuk dan modelnya tak membuat bosan pandangan mata.

Bentuknya selalu unik dan elegant serta berbeda-beda antara tempat yang satu dengan lainnya, sehingga terlalu sayang untuk dilewatkan.

Nampaknya, tulisan ini tidak akan mampu mengupas semua ornamen yang ada di Kota Surabaya. Ini hanya serpihan dan sebagian kecil dari ornamen-ornamen yang ada di Kota Pahlawan.

Yang terbaru, Pemkot Surabaya membuat patung Suro dan Boyo terbesar di Surabaya. Patung yang biasa disebut Mbahe Patung Suro dan Boyo itu sungguh sangat menyihir  mata, apalagi lokasinya berada di pinggir pesisir utara Surabaya.

Patung itu menjulang tinggi 42 meter. Patung itu menjadi satu dengan kawasan dengan Taman Suroboyo. Patung raksasa itu memang tampak berbeda dibanding patung-patung yang sudah ada sebelumnya di depan Kebun Binatang Surabaya (KBS) dan di Skate Park Gubeng. Desain dan pewarnaannya serasa melihat aslinya Suro (hiu) dan Boyo (buaya).

Patung Suroboyo di Kalimas Surabaya/Dok. Humas Pemkot Surabaya
Patung Suroboyo di Kalimas Surabaya/Dok. Humas Pemkot Surabaya
Di sisi yang lain, ketika hendak memasuki Surabaya dari sisi selatan melewati Bundaran Waru, tepat di depan Cito kita akan disambut dengan tulisan ornamen tulisan "SURABAYA" dibalut dengan warna merah putih.

Tulisan-tulisan semacam ini biasanya juga menghiasi taman-taman yang ada di Kota Surabaya. Hampir semua taman di Surabaya diberi tulisan sesuai dengan nama tamannya masing-masing, termasuk Taman Bungkul yang dihias dengan tulisan besar di sisi baratnya.

Ketika beranjak ke tengah kota memasuki Jalan Darmo, kita akan dibuat takjub dengan berbagai ornament layang-layang merah putih, dan ada pula kupu-kupu merah putih.

Ornamen berbentuk Suro dan Boyo yang merupakan lambang Kota Surabaya juga tidak ketinggalan menghiasi jalanan Surabaya.

Bahkan, ornament bendera bunga juga di pasang di beberapa patung di Surabaya, seperti di Patung Apsari, Alon-alon Contong, dan Kombes Pol M Duriyat.

Berbagai lampion menghiasi Sungai Kalimas/Dok. Humas Pemkot Surabaya
Berbagai lampion menghiasi Sungai Kalimas/Dok. Humas Pemkot Surabaya
Yang paling cantik dan terlalu sayang untuk dilewatkan adalah di Sungai Kalimas. Lampion atau lampu hias di sungai yang membelah Surabaya itu kini dipasang aneka biota air dan serangga yang bermacam-macam, termasuk ada pula buaya dan hiu. Berbagai bentuk lampion juga menghiasi sungai itu.

Pemandangan di Sungai Kalimas semakin indah jika dinikmati melalui perahu yang disediakan oleh Pemkot Surabaya. Wisata air di Sungai kalimas yang menggunakan perahu itu menjadi primadona wisata malam di Surabaya saat ini.

Patung Suro dan Boyo yang mengeluarkan air mancur turut menambah indahnya Sungai Kalimas, permainan lampu hiasnya juga membuat mata tak kuasa berkedip. Lampion-lampion itu biasanya diganti setiap tahunnya, sehingga tidak membuat bosan.

Lampion di Jalan Tunjungan saat acara Mlaku-mlaku Nang Tunjungan/Dok. Humas Pemkot Surabaya
Lampion di Jalan Tunjungan saat acara Mlaku-mlaku Nang Tunjungan/Dok. Humas Pemkot Surabaya
Yang tak kalah indahnya juga terdapat di Jalan Tunjungan. Jalan yang sarat akan sejarah ini diubah seperti masa-masa kuno. Lampu hias yang dipasang tegak di pinggir jalan juga dipilih seperti masa kuno.

Sedangkan di atas Jalan Tunjungannya, juga dipasang lampion-lampion yang bermacam-macam. Hampir setiap tahun lampu-lampu itu diganti supaya terus memanjakan mata. Meskipun sederhana, tapi lampion-lampion itu pasti terlihat "wah".

Biasanya, berbagai ornamen itu hanya dikerjakan sendiri oleh jajaran Pemkot Surabaya. Sedangkan yang melibatkan pihak ketiga adalah Patung Suro dan Boyo.

Sekali lagi, terlalu banyak yang belum terungkap dalam tulisan ini. Jadi, kalau penasaran silahkan datang saja ke Surabaya. hehehe.

Selamat menikmati keindahan dunia ini. Salam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun