Perlahan tapi pasti mereka menghapuskan citra buruknya selama ini. Wawali sangat senang Bonek sudah mau berpartisipasi dalam berbagai aksi sosial. Salah satunya dalam safety riding hingga pernah mengumpulkan ribuan boneka untuk penderita kangker. Bagi dia, kepedulian Bonek semacam inilah yang turut menumbuhkan rasa kemanusian bagi warga Kota Surabaya dan bisa menjadi contoh positif bagi semuanya.
Selain itu, Bonek kian tertib dalam mendukung klub kebanggaannya, meski jumlah supporternya terbanyak. Kini, Bonek sudah jauh berbeda dibanding dulu, sehingga hal ini juga bisa mengharumkan nama Kota Surabaya dari sisi lain. Artinya di sini, sumbangsih Bonek untuk membangun Surabaya dan mengharumkan nama Surabaya sangat besar.
Suami Dini Syafariah Endah ini juga mengaku semakin senang ketika jajaran Pemkot Surabaya terutama Wali Kota Risma semakin perhatian kepada Persebaya. Terbukti, Wali Kota Risma mau turun langsung ke Stadion GBT untuk memimpin renovasi GBT dan menambah beberapa fasilitasnya, termasuk akses menuju stadion kebanggaan arek-arek Surabaya itu.
Bahkan, Wali Kota Risma juga pernah menemui para pemain dan official Persebaya U-17 yang baru menjadi juara. Wawali pun sangat senang melihat perubahan ini, karena dia sebenarnya ingin menunjukkan kepada Bu Risma bahwa Bonek saat ini sudah berubah, tidak seperti dulu lagi.
Berbagai usaha dan perjuangan Wawali itu berbuah manis. Puncaknya, ia diganjar penghargaan oleh Sie Wartawan Olahraga (SIWO) Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) pusat.Â
Penghargaan itu adalah Golden Award SIWO PWI Pusat 2019 untuk kategori Kepala Daerah Peduli Olahraga. Penghargaan bergengsi itu diterima saat puncak peringatan Hari Pers Nasional (HPN) yang digelar di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Sabtu (9/2/2018).
Penghargaan ini menjadi salah satu bukti bahwa Wawali membangun Kota Surabaya dari sisi yang berbeda, tanpa harus mengabaikan tugasnya sebagai pendamping Wali Kota Risma. Sebagai pemimpin, semua aspek dan lapisan masyarakat termasuk Bonek juga harus diperhatikan, sehingga daerah atau kota yang dipimpinnya bisa aman dan kondusif.
Bagi Wawali, meskipun sudah mengurusi Bonek, namun tugasnya sebagai Wakil Wali Kota Surabaya tidak pernah dia tinggalkan. Dia juga rutin turun ke tengah-tengah masyarakat untuk mengetahui langsung berbagai keluhan yang dirasakan oleh masyarakat, sehingga apabila hal itu belum "disentuh" oleh Wali Kota Risma, berarti tugasnnya lah yang "menyentuh"-nya. Dia pun membantu warga yang membutuhkan itu.Â
Pembagian tugas dan peran dalam menjalankan roda pemerintahan selalu dia jalankan sebaik mungkin. Meski begitu, Wawali enggan menghubungkan antara tugas sebagai Wakil Wali Kota Surabaya dengan tugasnya sebagai Panpel di Persebaya. Ia juga berkali-kali menegaskan bahwa sepak bola itu tidak boleh dipolitisasi, karena itu akan kontra produktif.
Makanya, dia mengaku selalu memisahkan antara kepentingan Persebaya dengan tugasnya sebagai Wakil Wali Kota Surabaya. Alhasil, dia bersama Wali Kota Risma terus berjalan beriringan demi membangun Kota Surabaya menjadi lebih baik lagi ke depannnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H