Mohon tunggu...
Mohammad Syarrafah
Mohammad Syarrafah Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Pernah belajar di TEMPO memungut serpihan informasi di jalanan. Bisa dihubungi di email: syarraf@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Ada "Pahlawan Ekonomi" dalam Kebangkitan UMKM Surabaya

13 Juli 2019   04:28 Diperbarui: 13 Juli 2019   04:50 1682
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Usaha mikro kecil menengah (UMKM) tumbuh subur di Kota Surabaya. Para pelaku UMKM ini terus bangkit dan terus berinovasi. Hal itu tidak lepas dari peran aktif yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Surabaya dalam memberikan fasilitas pelatihan terhadap warga yang tertarik menjadi pengusaha.

Uniknya, Pemkot Surabaya tidak hanya memberikan pelatihan saja. Namun, para pelaku usaha akan didampingi mulai awal hingga akhir. Berbagai upaya itu terus dikembangkan dalam program "Pahlawan Ekonomi" dan "Pejuang Muda".

Pahlawan Ekonomi (PE) merupakan program pemberdayaan ekonomi keluarga berbasis komunitas. Program ini berusaha menghidupkan "mesin kedua" bagi perekonomian keluarga di Surabaya.

Seorang suami yang merupakan mesin pertama perekonomian keluarga tetap dibiarkan bekerja seperti biasanya. Sedangkan istrinya selaku "mesin kedua" perekonomian keluarga, diharapkan dapat membantu perekonomian keluarganya itu.

Makanya, dalam program ini, istri itu dapat memproduksi usahanya tanpa harus selalu meninggalkan rumah, sehingga tetap bisa menjaga anak-anaknya dan menjadi istri yang baik bagi suaminya.

Jika si suami tetap bekerja dan istri menopang perekonomiannya melalui UMKM, maka besar kemungkinan keluarga itu akan terangkat dari jurang kemiskinan dan perekonomian Surabaya akan semakin lancar.

"Program Pahlawan Ekonomi ini dilatarbelakangi oleh permasalahan keluarga yang tergolong miskin meskipun sang suami bekerja. Salah satu jalan untuk mengatasi ini yaitu menggerakkan roda perekonomian keluarga kedua yaitu ibu atau istri," kata Risma saat membuka Pahlawan Ekonomi beberapa tahun silam.

Sedangkan Pejuang Muda, sebenarnya konsepnya sama dengan Pahlawan Ekonomi, hanya saja beda usianya. Kalau Pejuang Muda khusus untuk warga Kota Surabaya yang usianya 40 tahun ke bawah. Sementara Pahlawan Ekonomi khusus warga yang usianya 40 tahun ke atas, sehingga dia layak disebut pahlawan ekonomi dalam sebuah keluarga.

Dua program andalan ini sebenarnya mengadopsi pemikiran peraih Nobel Perdamaian dari Bangladesh Muhammad Yunus (Grameen Bank). Program ini mendorong pengembangan kualitas ekonomi kerakyatan dan mengajak pelaku UMKM membangun kekuatan ekonomi secara gotong royong.

Para pelaku UMKM mendapat dukungan dalam wujud kerjasama melalui kegiatan-kegiatan berusaha di Surabaya, membangun kekuatan pemasaran, membentuk pemodalan, memperkuat akses pasar, membangun pola jaringan dan kemampuan manajemen .

Dalam hal ini, peran pemerintah sangat konkret, yaitu melakukan pendampingan mulai awal hingga akhir. Dimulai dari mengajak untuk bergabung dalam Pahlawan Ekonomi dan Pejuang Muda, menyediakan fasilitas pelatihan peserta, menyediakan narasumber dan menghubungkan ke narasumber supaya bisa dilatih sesuai minatnya masing-masing.

Setelah ketemu minatnya ingin berusaha apa, lalu akan didampingi dan dilatih cara produksinya, packingnya hingga pemasarannya. Mereka dilatih dan didampingi secara rutin setiap minggunya secara GRATIS. Khusus Pahlawan Ekonomi biasanya pelatihannya Hari Minggu dan Pejuang Muda Hari Sabtu bertempat di Kaza Mall Surabaya Jalan Kapas Krampung, Surabaya.

Program andalan ini sudah dijalankan Bu Risma sejak awal-awal kepemimpinannya di Surabaya, yaitu tahun 2010. Pada saat itu, hanya segelintir orang yang ikut Pahlawan Ekonomi ini. Dengan berjalannya waktu dan gencarnya sosialisasi akan pentingnya program ini, akhirnya saat ini anggotanya sudah mencapai 10.860 orang dengan berbagai macam UMKM.

Untuk memfasilitasi berbagai macam UMKM itu, Bu Risma pun tidak tinggal diam. Ia membikinkan gedung khusus untuk jualan UMKM Surabaya berupa sentra UMKM. Gedung ini sudah ada beberapa tempat di Surabaya.

Selain di sentra UMKM, Bu Risma juga memanfaatkan beberapa gedung pemerintahan seperti di Balai Kota Surabaya dan di Gedung Siola untuk dipajang dan jualan produk UMKM. Hingga saat ini, program ini tiada matinya dan penghasilan para pelaku UMKM di Surabaya terus meningkat.

Keberhasilan meningkatkan perekonomian keluarga ini akhirnya berbuah manis. Bu Risma dan Kota Surabaya sudah banyak diganjar penghargaan karena yang dinilai salah satunya adalah dua program ini.

Konsep dan keberhasilan program Pahlawan Ekonomi dan Pejuang Muda ini memang sering disampaikan oleh Bu Risma dalam berbagai kesempatan, termasuk ketika beliau sedang menjadi pemateri di berbagai negara di belahan dunia ini.

Ini adalah salah satu terobosan Bu Risma yang tidak akan pernah mati!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun