Pertama, tunangannya itu sangat mendukung profesinya sebagai politisi muda. Kedua, tunangannya itu ingin Tsamara terus membaca, termasuk sejarah bangsa ini.
Apalagi, buku risalah sidang BPUPKI itu sangat penting untuk dipahami secara mendalam, karena banyak memuat perdebatan tokoh bangsa kala itu.
Selama ini, tunangannya itu memang selalu mendukungnya untuk terus berkiprah di dunia politik. Bahkan, Tsamara juga dianjurkan untuk menjadi politikus yang intelektual, sehingga dia selalu didorong untuk belajar dan membaca buku, termasuk buku karya tunangannya itu.
Ia juga mengakui, dalam hubungannya itu kerap kali berdiskusi berbagai hal, termasuk tentang proses pembentukan dasar negara RI.
Belakangan ini, ia juga mengakui bahwa kerap berdiskusi soal perdebatan saat sidang BPUPKI hingga sampai terbentuknya dasar negara Pancasila.
Selain isu kenegaraan, Tsamara dan Aji juga kerap berdiskusi soal judul buku yang dinilai menarik untuk dibaca. Makanya, Aji seringkali merekomendasikan berbagai buku yang harus dibaca oleh Tsamara.
Pertanyaannya sekarang, siapakah kaum milenial yang pacaran seperti ini? Mendiskusikan negara? Mendiskusikan judul-judul buku yang menarik lalu merekomendasikan kepada pasangan kita untuk dibaca?
Memang, setiap hubungan itu berbeda-beda caranya. Mungkin, kalau pacarannya calon menteri dan seorang akademisi semacam ini ya? Entahlah, yang pasti tahun ini mereka sudah berencana untuk menikah.
Terlepas dari itu semua, menurut saya ini adalah kode bahwa meskipun dia tunangan atau bahkan nanti menikah, tidak akan pernah meninggalkan panggung politik.
Itu artinya, apabila dia dipercaya untuk menjadi menteri di kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin, dia pun tidak akan tiba-tiba berhenti hanya karena tunangan atau pun menikah. Dia juga seakan mengisyaratkan akan menjaga komitmen itu.
Sekarang, kita tunggu saja siapa yang akan dipilih Presiden Jokowi! Salam.