Ini belum dilantik saja Jokowi sudah mengeluarkan "jurus mabok"nya dengan terobosan-terobosan gilanya. Bagaimana nanti kalau dilantik? Saya yakin tambah "gila" terobosannya.
Semakin ke sini, saya jadi ingat awal-awal Presiden Jokowi memilih Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pujiastuti. Diakui Susi, salah satu alasan dia dipilih menjadi anggota Kabinet Kerja karena Presiden Jokowi sangat membutuhkan orang gila untuk memperbaiki kondisi negeri ini.
"Presiden Jokowi bilang, Ibu Susi, negeri ini perlu orang gila. Saya bilang ke dia, Ya, Bapak mendapat orang gila," kata Susi dalam wawancara dengan majalah Tempo.
Dua hari setelah menjabat menteri, Susi mengeluarkan gebrakan yang dinilai sangat gila, salah satunya mengumumkan moratorium pemberian izin untuk kapal penangkap ikan karena tingginya angka pencurian ikan atau illegal fishing di laut Indonesia.
Sejak saat itu pula, kapal-kapal yang melakukan illegal fishing dijerat penenggelaman sesuai amanat undang-undang. Kini, sudah banyak kapal luar negeri yang takut melakukan illegal fishing di Indonesia.
Artinya, Menteri Susi yang dibilang gila berhasil menjalankan tugas dan amanahnya sebagai menteri. Dan itu berarti, Presiden Jokowi memilih menteri yang gila juga tidak salah.
Nampaknya, jurus ini juga yang akan dipilih oleh Presiden Jokowi dalam memilih jajaran kabinetnya yang baru. Dia butuh orang-orang gila untuk bekerja dan mengeksekusi berbagai masalah di kementerian yang ditanganinya.
Soal terobosan dan ide-ide gila ini, saya sangat percaya Bos Gojek, Nadiem Makarim, andalannya. Ide "gila"nya mendirikan Gojek merupakan sesuatu yang luar biasa dan jauh dari nalar orang biasa. Ia juga salah satu orang berpengaruh dalam bidang perkonomian, terutama ekonomi kreatif.
Nama-nama lainnya yang menurut saya pantas adalah Tsamara Amany dan juga putri Hari Tanoesoedibjo, Angela Herliani Tanoesoedibjo. Mereka anak-anak milenial yang sangat luar biasa dan tentu "gila" dalam berinovasi.
Salam "gila" demi kebaikan negara!!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H