Mohon tunggu...
Mohammad Syaifudin
Mohammad Syaifudin Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Universitas Airlangga

Merupakan mahasiswa aktif di perguruan tinggi Universitas Airlangga yang berfokus pendidikan pada bidang kesehatan.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Membangun Kolaborasi Tim Kesehatan: Sinergi Antara Perawat dan Dokter dalam Merawat Pasien

10 Desember 2024   20:49 Diperbarui: 10 Desember 2024   20:49 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salah satu hal yang menarik dari observasi saya di Rumah Sakit Universitas Airlangga adalah pentingnya pemahaman bahwa perawat dan dokter memiliki keahlian masing-masing yang saling melengkapi. Sebagai contoh, perawat memiliki pengetahuan mendalam tentang kebutuhan fisik pasien dan respons pasien terhadap perawatan yang diberikan. Di sisi lain, dokter memiliki pengetahuan tentang diagnosis medis dan pengobatan yang lebih teknis.

"Kekuatan tim berasal dari masing-masing anggota individu. Kekuatan setiap anggota adalah tim." - Phil Jackson

Namun, kolaborasi tidak hanya terbatas pada peran medis semata. Dalam situasi kritis, perawat seringkali berperan sebagai penghubung antara pasien, keluarga pasien, dan tim medis lainnya. Dukungan emosional yang diberikan oleh perawat kepada pasien dan keluarga sangat berperan dalam proses pemulihan pasien. Hal ini menjadi bagian penting dalam keseluruhan perawatan, karena kondisi mental pasien juga mempengaruhi kesembuhannya.

Pelatihan dan Peningkatan Keterampilan Tim Kesehatan

Salah satu rekomendasi penting dari hasil observasi saya adalah perlunya pelatihan kolaborasi yang lebih intensif antara dokter dan perawat. Rumah sakit harus menyediakan pelatihan yang tidak hanya berfokus pada keterampilan teknis medis, tetapi juga pada pengembangan keterampilan komunikasi dan kerja tim. Pelatihan seperti ini dapat membantu mengurangi kesalahpahaman dan meningkatkan koordinasi antara dokter dan perawat dalam memberikan perawatan.

"Kerja sama tim membuat mimpi menjadi nyata." - John G. Maxwell

Salah satu program pelatihan yang efektif di Rumah Sakit [Nama Rumah Sakit] adalah simulasi tim medis yang melibatkan dokter, perawat, dan profesional medis lainnya. Simulasi ini memungkinkan semua anggota tim untuk bekerja bersama dalam situasi yang meniru kondisi dunia nyata, sehingga mereka bisa mengasah keterampilan komunikasi dan koordinasi dalam memberikan perawatan yang terbaik bagi pasien.

Mengatasi Tantangan dalam Kolaborasi

Tentunya, meskipun banyak upaya telah dilakukan untuk meningkatkan kolaborasi, masih ada tantangan yang perlu diatasi. Salah satunya adalah perbedaan persepsi tentang batasan peran masing-masing profesi. Dalam beberapa kasus, ada kesenjangan antara harapan dokter terhadap perawat, atau sebaliknya, yang dapat menyebabkan ketegangan. Salah satu solusi untuk ini adalah menciptakan budaya saling menghormati, di mana peran setiap anggota tim diakui dan dihargai.

"Kerja sama tim terbaik datang dari seseorang yang bekerja secara mandiri menuju satu tujuan secara bersamaan." - James Cash Panney

Di Rumah Sakit Universitas Airlangga, pihak manajemen rumah sakit telah mulai mengadopsi kebijakan yang mendorong kerja tim yang lebih baik, termasuk melalui program mentoring antara perawat dan dokter. Program ini memungkinkan dokter dan perawat muda untuk belajar satu sama lain, berbagi pengalaman, dan membangun rasa saling percaya yang lebih kuat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun