Mohon tunggu...
Mohammad Shihab
Mohammad Shihab Mohon Tunggu... Dosen - Asisten Profesor

Mohammad Shihab adalah asisten profesor di bidang ilmu komunikasi di President University, Cikarang, Jawa Barat. Korespondensi e-mail shihab.my.id@gmail.com; website https://shihab.my.id

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence Artikel Utama

Strategi Menghadapi Era Kecerdasan Buatan

19 Mei 2023   00:31 Diperbarui: 3 Juni 2023   23:19 519
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Peringatan Hari Buruh Internasional dan Hari Pendidikan Nasional beberapa waktu lalu terasa sedikit berbeda. Kedua momen ini diperingati di tengah menguatnya isu dan kecemasan masyarakat tentang pesatnya perkembangan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence--AI).

Bagaimana tidak mencemaskan? Teknologi AI semakin canggih dengan harga yang relatif bisa dijangkau, jauh lebih murah dibandingkan dengan membayar upah manusia.

Misalnya, berlangganan ChatGPT berbayar lebih murah daripada membayar upah penulis pemula, sehingga AI berbasis teks tulisan ini kemudian dikhawatirkan dapat menyerobot pekerjaan penulis.

ChatGPT hanyalah satu dari ratusan AI yang sedang dikembangkan. Kini, AI tidak hanya berbasis teks tulisan saja, masih banyak AI multimedia lain yang berbasis gambar, audio, dan video. Dengan demikian, kehadiran AI ini dapat mengancam karir para pekerja yang perannya dapat diotomatisasi.

Diperkirakan pekerjaan sekarang dapat diotomatisasi sekitar 9% hingga 47%. Dalam sebuah artikel BBC, konsultan McKinsey memperkirakan sekitar 800 juta pekerja di seluruh dunia dapat digantikan oleh robot pada tahun 2030. Beberapa pekerjaan akan berubah secara signifikan, sementara pekerjaan lain akan sama sekali lenyap.

Bagaimana menghadapi gempuran AI?

Mungkin manusia tidak akan bisa menang melawan AI. Namun, yang bisa kita lakukan adalah memanfaatkan fitur-fitur yang ditawarkan oleh mesin AI.

Meski mesin AI telah banyak berkembang, belum banyak tenaga-tenaga ahli yang menguasainya sehingga peluang masih cukup terbuka. Untuk itu, diperlukan investasi leher ke atas agar kita bisa hidup berdampingan dengan teknologi AI.

Investasi leher ke atas melawan gempuran AI

Investasi leher ke atas atau upskilling adalah investasi dalam peningkatan keterampilan dan pengetahuan untuk meningkatkan kemampuan seseorang dalam bekerja atau berkarir. Investasi leher ke atas atau upskilling sangat penting karena dapat memberikan banyak manfaat, baik untuk karir maupun kehidupan pribadi seseorang.

Pendidikan dapat menjadi salah satu bentuk investasi leher ke atas yang paling efektif karena dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi seseorang. Pendidikan dapat membantu seseorang meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka dalam bidang tertentu, dan membuka pintu bagi peluang karir yang lebih baik.

Pendidikan dapat ditempuh secara formal maupun informal. Pendidikan formal, misalnya, dapat dilakukan dengan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Dalam beberapa kasus, pendidikan formal juga dapat membantu seseorang memperoleh sertifikasi atau lisensi yang diperlukan untuk bekerja di bidang tertentu.

Selain pendidikan formal, ada juga berbagai bentuk pendidikan non-formal atau informal yang dapat membantu seseorang meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka. Contohnya adalah kursus online, pelatihan kerja, seminar, workshop, dan program mentoring.

Tips berinvestasi leher ke atas

Berikut adalah beberapa tips untuk berinvestasi leher ke atas:

  1. Tentukan fokus dan tujuan. Apa yang ingin kamu capai dalam karirmu? Apa keterampilan atau pengetahuan yang perlu kamu perkuat untuk mencapai tujuanmu?
  2. Kenali kebutuhan keterampilan dan pengetahuan. Lihat keterampilan dan pengetahuan apa yang diperlukan dalam pekerjaanmu saat ini atau posisi yang sedang kamu incar. Kamu bisa melihat deskripsi pekerjaan dan lakukan riset tentang industrinya.
  3. Gali sumber daya yang terpercaya dan sesuai kebutuhan. Ada banyak sumber yang bisa kamu gunakan, seperti kursus online, pelatihan formal, sertifikasi, dan magang.
  4. Atur jadwal investasi. Sisihkan dan jadwalkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk fokus pada tujuanmu. Jadwal tersebut dapat meliputi waktu belajar di luar jam kerja atau izin cuti untuk mengikuti pelatihan atau sertifikasi.
  5. Konsisten belajar. Investasi leher ke atas adalah proses yang berjalan terus menerus. Terapkan ilmu yang telah didapatkan dalam kehidupanmu sehari-hari.
  6. Perbarui tujuanmu dan cari sumber daya baru yang dapat membantumu mencapai tujuan tersebut.

Secara keseluruhan, pendidikan adalah salah satu bentuk investasi leher ke atas yang penting dan efektif untuk meningkatkan keterampilan, pengetahuan, dan peluang karir seseorang. Investasi leher ke atas dapat membantu meningkatkan keterampilan dan pengetahuan, yang dapat membuka peluang karir baru dan meningkatkan penghasilan.

___

Mohammad Shihab adalah asisten profesor di bidang ilmu komunikasi. Korespondensi dapat dilakukan melalui website shihab.my.id atau e-mail shihab.my.id@gmail.com.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun