Mohon tunggu...
Mohammad Setiawan
Mohammad Setiawan Mohon Tunggu... Ilustrator - Karyawan Sawasta

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pengawasan Ketat Program Makan Bergizi Gratis

24 Oktober 2024   11:51 Diperbarui: 24 Oktober 2024   11:51 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

    Baru-baru ini Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan Kabinet Prabowo Subianto , yaitu Budiman Sujatmiko mengusulkan orang miskin menjadi pemasok atau supplier bahan-bahan untuk program Makan Bergizi Gratis. Dengan semangat beliau mengatakan hal itu setelah baru saja dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto sebagai Kepala badan Pengentasan Kemiskinan, kata-kata memang biasanya cukup mudah untuk dikatakan apalagi bagi seorang pejabat negara yang tentunya untuk memotivasi dirinya untuk bisa bekerja. Tentunya sangat menarik untuk dianalisa dan diprediksi apakah usul orang miskin bisa menjadi pemasok bahan-bahan untuk program Makan Bergizi Gratis bisa terwujud ?

  Program Makan Bergizi Gratis untuk anak sekolah serta pesantren merupakan program presiden terpilih Prabowo Subianto yang cukup popular. Program ini menimbulkan pro dan kontra bagi pengamat, ilmuwan dan masyarakat Indonesia. Bagaimana tidak popular ? Program ini membutuhkan dana yang cukup besar  Total jumlah orang yang akan mmperoleh program ini diperkirakan sebanyak 82 juta orang. Tujuan dari program ini adalah menciptakan generasi muda yang sehat, cerdas, terampil, berdaya saing dan produktif. Dana anggaran yang dibutuhkan untuk realisasi program ini adalah sekiatar Rp 400 triliun per tahun.Wow..sangat besar sekali dana tersebut sehingga sangat wajar apabila program ini dijadikan alat oleh Budiman Sujatmiko untuk mengentaskan orang miskin dan bisa berperan dalam memutar roda keuangan ekonomi ini. Tapi apakah akan terealisasi kah keinginan tersebut ?

  Salah satu kelemahan orang Indonesia yang sangat mendasar adalah Korupsi. Apa saja bisa dikorupsi, mulai dari program desa, program pangan , program infratruktur sampai dengan program agama pun bisa dilakukan korupsi oleh orang Indonesia. Program Makan Bergizi Gratis merupakan program yang rawan untuk dilakukan korupsi, karena dengan nominal anggaran yang cukup besar dan sasaran yang cukup luas. Bayangkan , jumlah anak dan jumlah sekolah yang akan di sasar adalah cukup banyak sehingga harus dibutuhkan sarana dan prasarana yang harus bisa memenuhi kebutuhan ini. Nasi, lauk pauk semacam telur, Daging Ayam, Sayuran, Buah-buahan dan susu adalah menu wajib yang harus disediakan setiap hari. Menu ini membutuhkan bahan baku yang lumayan cukup besar. Usulan yang disampaikan oleh Budiman Sujatmiko bahwa yang memasok harus melibatkan usaha-usaha orang miskin untuk memperoleh penghasilan adalah usulan yang bagus. Beras dipasok oleh petani-petani desa, Tahu-tempe-telur-sayur dipasok oleh usaha usaha UMKM yang dimiliki orang miskin. Kalau semuanya dijalankan sesuai dengan prinsip ekonomi dan jual beli yang normal berdasarkan teori ekonomi dan manajemen tentunya kata-kata dan harapan dari Budman Sujatmiko akan bisa terwujud. Namun dengan kondisi sosial dan politik Indonesia sekarang ini, apakah harapan tersebut akan mudah terwujud ?

     Banyak celah penyelewengan dan korupsi mengintai jalannya program makan bergizi gratis ini, karena jalur dari hulu ke hilir program ini sangat panjang dan harus dilalui untuk bisa menjadi makanan yang siap saji dan dimakan oleh Siswa-siswa yang berhak untuk memperoleh makanan bergizi ini. Pemerintah Prabowo tentunya sudah mempunyai cara untuk melaksanakan program ini bisa berjalan dengan baik, salah satunya adalah pembentukan Badan Gizi Nasional  Lembaga ini bertugas untuk melakukan program pemerintah ini berjalan dengan baik dan tepat sasaran. Pemerintah harus melakukan fungsi pengawasan secara ketat karena salah satu sifat orang Indonesia yang mempunyai sifat negative adalah korupsi yang masih merajalela di segala bidang , dan parahnya dilakukan oleh atasan yang paling tinggi sampai bawahan yang paling rendah dan dilakjkan secara berbarengan.

  Harapan bahwa orang miskin bisa dilibatkan dalam program makan bergizi gratis ini akan terwujud bila pemerintah sungguh-sungguh untuk mengawasi program ini dari hulu sampai hilir dari intaian para koruptor. Jangan sampai terjadi kongkalikong antara pemerintah ( oknum --oknum nakal ) dengan pengusaha pengusahan bahan baku makanan dan katering-katering dalam menyediakan makanan dan minuman setiap hari. Kalau tidak serius dalam memberantas korupsi, mungkin hanya slogan semata kata-kata dari Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan Budiman Sujatmiko yang mengusulkan agar orang miskin bisa terlibat dalam menyuplai bahan-bahan pokok makan bergizi gratis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun