Mohon tunggu...
Mohammad Rochman Liulin Nuha
Mohammad Rochman Liulin Nuha Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya jurusan Teknik Informatika

Selanjutnya

Tutup

Kkn

Pengenalan Budikdamber (Budidaya Ikan dalam Ember) untuk Meningkatkan Ketahanan Pangan di Desa Balonggabus Kabupaten Sidoarjo

1 Juni 2024   15:40 Diperbarui: 1 Juni 2024   16:18 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1. Melubangi ember bawah untuk dipasangi kran/dokpri

Gambar 5. Memberikan probiotik pada ember sebelum memberikan bibit lele/dokpri
Gambar 5. Memberikan probiotik pada ember sebelum memberikan bibit lele/dokpri
  • Setelah memberikan probiotik, air dalam ember tersebut didiamkan sampai beberapa kurang lebih 8-9 jam agar bakteri pun dapat terurai dengan baik sehingga lele pun nantinya akan dapat beradaptasi dengan baik.
  • Kemudian setelah menunggu 8-9 jam, bibit lele dapat dimasukkan ke dalam ember.

Gambar 6. Pemberian bibit lele ke dalam ember/dokpri
Gambar 6. Pemberian bibit lele ke dalam ember/dokpri
  • Setelah pemberian bibit lele dan memberikan pakan lele, Budikdamber dibiarkan selama kurang lebih 1 minggu. Kemudian air ikan lele tersebut dapat digunakan untuk menyiram tanaman hias atau berbagai tanaman lainnya. Air ikan lele tersebut dapat di ambil melalui kran air yang ada dibawah ember.

Gambar 7. Mengambil air limbah dari kran bawah ember/dokpri
Gambar 7. Mengambil air limbah dari kran bawah ember/dokpri
  • Setelah mengambil air limbah lele dan diletakkan pada alat siram tanaman, air limbah lele pun siap untuk disiramkan pada tanaman hias.

Gambar 8. Menyiram tanaman hias dengan menggunakan air limbah lele/dokpri
Gambar 8. Menyiram tanaman hias dengan menggunakan air limbah lele/dokpri

Berdasarkan hasil kegiatan tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa budikdamber merupakan pengembangan dari teknologi potensial dengan sistem budidaya ikan lele dengan memanfaatkan sisa air limbah lele sebagai upaya penanaman tanaman guna menunjang ketahanan pangan. Selain itu terdapat beberapa kesimpulan yang lain diantaranya adalah :

  • Pengenalan Budikdamber, memberikan tambahan pengetahuan pada warga RW 04 dan RT 04 beserta POKMAS  Desa Balonggabus sebagai strategi  untuk menjaga  ketahanan  pangan  keluarga.
  • Pendampingan  dan  monitoring  lapangan  menemukan  kondisi  ikan yang sangat baik dan berkembang dalam ember, hal tersebut didukung dengan pemberian probiotik sebelum memberikan bibit lele kedalam ember, serta pemberian pakan lele yang sudah sangat terjadwal.
  • Terdapat beberapa saran dari RW 04 dan RT 04 serta POKMAS bahwasanya tanah yang ada disekitar budikdamber tersebut kurang mendukung untuk ditanami tanaman yang toleran terhadap air, sehingga tidak dapat ditanami kangkung,sawi dan bayam. Maka dari itu RW RT dan POKMAS menyarankan untuk menggunakan tanaman hias yang nantinya tetap akan diberikan air limbah dari lele tersebut sebagai upaya penyuburan.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kkn Selengkapnya
Lihat Kkn Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun