Mohon tunggu...
Mohammad Rizqul Akbar
Mohammad Rizqul Akbar Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Ilmu Hukum, Universitas Trunojoyo Madura

Aktif sebagai mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Polisi Sebagai Pengayom Masyarakat: Etika Dikorbankan untuk Emosi

30 November 2024   19:20 Diperbarui: 30 November 2024   19:30 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hukum. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Masyarakat menginginkan aparat hukum yang tidak hanya berkompeten, tetapi juga beretika. Polri harus terus berbenah dengan memperketat pengawasan internal dan memberikan sanksi yang setimpal terhadap pelanggaran. Dengan demikian, kepercayaan masyarakat dapat dipulihkan.  

Kasus Kompol Bambang adalah pengingat bahwa pelanggaran etika, sekecil apa pun, dapat berdampak besar. Sebagai seorang aparat negara, menjaga kehormatan profesi adalah tanggung jawab yang tidak boleh diabaikan.

Masyarakat memerlukan tenaga hukum yang tidak hanya kompeten tetapi juga beretika. Polri harus terus berbenah dengan memperkuat pengawasan internal dan memberikan sanksi yang setimpal terhadap pelanggaran.Dengan begitu, kita bisa mengembalikan kepercayaan masyarakat.Peristiwa Kompol Bambang menjadi pengingat bahwa pelanggaran etika sekecil apapun dapat berakibat besar.

Sebagai pegawai negeri, menjaga kehormatan profesi kita adalah tanggung jawab yang tidak bisa kita abaikan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun