Mohon tunggu...
Mohammad Rizal Panggabean
Mohammad Rizal Panggabean Mohon Tunggu... -

Jomblo Terhormat

Selanjutnya

Tutup

Money

Audit Siklus Produksi, Pengujian Substantif terhadap Saldo Sediaan

2 April 2016   23:12 Diperbarui: 2 April 2016   23:23 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Sediaan merupakan unsur aktiva yang disimpan dengan tujuan untuk dijual dalam kegiatan bisnis yang normal atau dikonsumsi dalam pengolahan produk yang akan dikonsumi dalam pengolahan produk yang akan dijual.

Sediaan umumnya mendapatkan perhatian yang lebih besar dari auditor di dalam auditnya karena berbagai alas an berikut ini:

1.      Umumnya sediaan merupakan komponen aktiva lancar yang jumlahnya cukup material dan merupakan objek manipulasi serta tempat terjadinya kesalahan-kesalahan besar.

2.      Penentuan besarnya nilai sediaan secara langsung mempengaruhi cost barang yang dijual sehingga berpengaluh pula terhadap laba tahun yang bersangkut.

3.      Verifikasi kuantitas, kondisi, dan nilai sediaan merupakan tugas yang lebih kompleks dan sulit dibandingkan dengan verifikasi sebagian besar unsure laporan keuangan yang lain.

4.      Seringkali sediaan disimpan di berbagai tempat sehingga menyulitkan pengawasan dan penghitungan fisiknya

5.      Adanya berbagai macam sediaan menimbulkan kesulitan bagi auditor dalam melaksanakan auditnya.

PRINSIP AKUNTANSI BERTERIMA UMUM DALAM PENYAJIAN SEDIAAN DALAM NERACA

1.      Laporan keuangan harus menjelaskan bahwa sediaan dinilai dengan lower of cost or market dan harus menyebutkan metode yang digunakan dalam menentukan cost sediaan.

2.      Jika sediaan dinyatakan pada costnya, nilai pasarnya pada neraca harus dicantumkan dalam tanda kurung, dan jika sediaan diturunkan nilainya pada harga pasarnya, kosnya dicantumkan dalam tanda kurung.

3.      Akibat perubahan metode penilaian sediaan terhadap perhitungan rugi laba tahun yang di audit harus dijelaskan dalam laporan keuangan dan auditor harus menyatakan pengecualian mengenai consistensi penerapan prinsip akuntansi berterima umum laporan audit.

4.      Penjelasan yang lengkap harus dibuat dalam laporan keuanga jika sediaan digandakan sebagai jaminan utang yang ditarik oleh klien.

5.      Jika jumlahnya material, sediaan dalam perusahaan manufaktur harus dikelompokkan menurut kelompok utama berikut ini: sediaan produk jadi, sediaan produk dalam proses, dan sediaan bahan baku.

6.      Perjanjian pembelian harus dijelaskan dalam laporan keuangan, jika jumlahnya material atau bersift luar biasa.

7.      Cadangan untuk menghadapi kemungkinan turunya harga sediaan setelah tanggal neraca harus dibentuk dengan menyisihkan sebagian laba yang ditahan.

 

TUJUAN PENGUJIAN SUBSTANTIF TERHADAP SEDIAAN

1.      Memperoleh keyakinan tentang keandalan catatan akuntansi yang bersangkutan dengan sediaan.

2.      Membuktikan asersi keberadaan sediaan yang di cantumkan di neraca dan keterjadian transaksi yang berkaitan dengan sediaan.

3.      Membuktikan asersi kelengkapan transaksi yang berkaitan dengan sediaan yang di catat dalam catatan akuntansi dan kelengkapan saldo sediaan yang disajikan dineraca.

4.      Membuktikan asersi hak kepemilikan klien atas sediaan yang dicantumkan dineraca.

5.      Membuktikan asersi penilaian sediaan yang dicantumkan di neraca.

6.      Membuktikan asersi penyajian dan pengungkapan sediaan di neraca.

 

PROGRAM PENGUJIAN SEBSTANTIF TERHADAP SALDO SEDIAAN

Prosedur Awal

Sebelum membuktikan apakah saldo sediaan yang dicantumkan oleh klien di neracanya sesuai dengan sediaan yang benar-benar ada pada tanggal neraca, auditor melakukan rekonsiliasi antara informasi sediaan yang dicantumkan dineraca dengan catatan akuntansi yang mendukungnya. Rekonsiliasi ini sangat perlu dilakukan agar auditor memperoleh keyakinan bahwa informasi sediaan yang dicantumkan di neraca didukung dengan catatan akuntansi yang dapat dipercaya. Oleh karena itu, auditor melakukan 5 prosedur audit berikut ini dalam melakukan rekonsiliasi informasi sediaan dineraca dengan catatan akuntansi yang bersangkutan:

1.      Usut saldo sediaan yang tercantum di neraca ke saldo akun sediaan yang bersangkutan di dalam buku besar.

2.      Hitung kembali saldo akun sediaan di buku besar.

3.      Usut saldo awal akun sediaan kertas kerja tahun yang lalu.

4.      Usut posting pendebitan dan pengkreditan akun sediaan ke jurnal yang bersangkutan.

5.      Lakukan rekonsiliasi buku pembantu sediaan dengan akun kontrol sediaan di buku besar.

 

Prosedur Analitik

Prosedur ini merupakan pengecekan secara menyeluruh mengenai kewajaran sediaan yang disajikan di neraca. Dalam prosedur ini, auditor menghitung berbagai ratio yang bersangkutan dengan sediaan, dan jika terdapat fluktuasi ratio tertentu dari ratio tahun sebelumnya, auditor berkewajiban mendapatkan penjelasan penyebab terjadinya fluktuasi ratio tersebut.

PENGUJIAN TERHADAP TRANSAKSI RINCI

1.      Periksa sample transaksi yang tercatat dalam akun sediaan ke dokumen yang mendukung timbulnya transaksi tersebut.

2.      Periksa pendebitan akun sediaan ke dokumen pendukung: bukti kas keluar, faktur pembelian, laporan penerimaan barang, dan surat order pembelian.

3.      Periksa penkreditan akun sediaan ke dokumen pendukung: faktur penjualan, laporan pengiriman barang, bukti pemakaian barang gudang, memo debit untuk retur pembelian

4.      Pengujian pisah batas transaksi yang berkaitan dengan sediaan.

5.      Periksa dokumen yang mendukung transaksi pembelian delam minggu terakhir tahun yang diaudit dengan minggu pertama setelah tanggal neraca.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun