Anak tidak bisa disebut miniatur orang dewasa, karena anak memiliki tahap pertumbuhan dan perkembangannya sendiri dalam perjalanan kehidupannya. Pertumbuhan merupakan parameter yang dapat diukur (measurable), meliputi perubahan jumlah, ukuran dan dimensi dari sel, organ, maupun individu. Cara mengetahui adanya pertumbuhan yaitu dengan melihat adanya pertambahan berat badan, tinggi badan, dan lingkar kepala (Kemenkes, 2021).
Perkembangan merupakan perubahan kearah kompleksitas anak yang merupakan hasil dari kematangan susunan syaraf pusat dengan organ tubuh yang dipengaruhinya. Perkembangan berkaitan dengan perubahan kualitatif dan kuantitatif yang merupakan hasil dari proses pematangan fungsi tubuh secara psikis dan biologis dan terjadi secara berkelanjutan. perkembangan ditunjang oleh faktor keturunan dan lingkungan yang ditempuh melalui proses pematangan dan proses belajar.Â
Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan:
1. Herediter (Keturunan)
2. Jenis Kelamin
3. Ras atau Bangsa
4. Umur
5. LingkunganÂ
Ciri-ciri pertumbuhan dan perkembangan:
1. Terjadi secara kontinyu,Â
    Pertumbuhan dan perkembangan terjadi secara kontinyu atau berkelanjutan dimana tahap yang dicapai sebelumnya menjadi dasar dari pertumbuhan dan perkembangan tahap selanjutnya. Proses tersebut terjadi secara bertahap dan berkelanjutan hingga manusia meninggal dunia.
2. Terjadi masa percepatan dan perlambatan,
    Kecepatan dan perlambatan dalam proses tumbuh-kembang dipengaruhi oleh usia. sehingga terdapat istilah Golden Period (1000 hari pertama) karena pada usia ini otak bertumbuh secara maksimal dan terjadi perkembangan kepribadian anak dan pembentukan pola perilaku, sikap dan emosi.Â
3. Maturasi atau pematangan sistem syaraf,
    Kematangan sistem syaraf juga berpengaruh terhadap kecepatan tumbuh-kembang anak
4. Memiliki pola yang sama, namun kecepatannya berbeda,
    Setiap anak memiliki pola tumbuh-kembang yang sama, namun kecepatan dalam proses pencapaiannya yang berbeda.Â
Tahap-tahap pertumbuhan dan perkembangan menurut (Hurlock, 1993), meliputi:
1.) Pra lahir, perkembangan dan pertumbuhan secara keseluruhan tubuh
2.) Neonatus, dimulai saat bayi baru lahir sampai 14 hari
3.) Masa bayi, dimulai dari usia 2 minggu sampai 2 tahun
4.) Masa kanak-kanak,Â
    - Prasekolah (dini), mulai usia 2-6 tahun
    - Sekolah (akhir), mulai usia 6-13 tahun
5.) Masa puber, dimulai saat usia 11-16 tahun
1.) Masa Pre natal
   a. Germinal : Konsepsi-2 minggu
   b. Embrio   : 2-8 minggu
   c. Fetal      : 8-40 minggu
2.) Masa BayiÂ
   a. Neonatus : Lahir-27/28 hari
   b. Bayi       : 1-12 bulan
3.) Masa Kanak-kanak Awal (1-6 tahun)
   a. Toddler     : 1-3 tahun
   b. Pra sekolah : 3-6 tahun
4.) Masa Kanak-kanak Tengah (6-12 tahun)
5.) Masa Kanak-kanak Akhir
    a.  Pre Pubertas : 12-13 tahun
    b.  Remaja       : 13-19 tahun
Pola Pertumbuhan dan Perkembangan
    Pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi secara bertahap, menjadikan sebagian besar mengikuti pola tertentu. Pola yang terbentuk bersifat spesifik dalam prosesnya. Pola-pola tersebut meliputi:
1.)Â Directional trends
     a. Cephalocaudal (Head to Tail), dari kepala ke kaki. Misalnya, mulai dari mengangkat kepala, duduk, merangkak, berdiri.
    b. Proksimodistal (Near to Far), dari yang dekat sumbu tubuh ke yang jauh dari sumbu tubuh. Misalnya, menggerakkan bahu               kemudian menggerakkan jari-jari tangan.
    c. Mass to Specific (Simple to Complex), dari bagian badan yang sederhana ke yang lebih kompleks. Misalnya, melambaikan tangan         dahulu kemudian memainkan jari-jari tangan.Â
2.) Sequential trends
    Prosesnya dapat diprediksi karena mengikuti pola tertentu, misalnya dimulai dari tengkurap kemudian merangkak kemudian  berdiri kemudian berjalan.
    Masa Sensitif, yaitu ketika anak berinteraksi dengan lingkungan maka akan terjadi periode anak memiliki kekhususan tertentu. Meliputi :
1. Masa Kritis, dimana anak tidak dapat mencapai tahap perkembangan tertentu atau tidak mendapatkan stimulus tertentu. Maka       tidak bisa digantikan pada masa yang lain.
2. Masa Sensitif, periode yang berkaitan dengan perkembangan mikroorganisme. Misalnya, pada saat masa perkembangan otak si Ibu mengalami flu, maka kemungkinan besar akan menjadi penyebab anak hidrosephalus.Â
3. Masa Optimal, periode dimana anak dapat mencapai pertumbuhan dan perkembangan optimal. Misalnya, pada toddler diberi stimulus yang tepat dan diimbangi dengan gizi yang cukup maka anak dapat mencapai pertumbuhan dan perkembangan secara optimal.
Refrensi:
Santi, Theresia. 2020. Golden Age pada Anak dan Tahapan Pentingnya. Siloam Hospitals Lippo Cikarang. diakses dari https://www.siloamhospitals.com/Contents/News-Events/Advertorial/2020/10/16/04/04/Golden-Age-pada-Anak-dan-Tahapan-Pentingnya
Rachmawati, Praba Diyan, dkk. 2021. Buku Asuhan Keperawatan Anak: Anak Sehat dan Penyakit Akut. Surabaya: Mitra Wacana Medika. Hal. 9-14
Wijaya, Awi Muliadi. 2011. Kebutuhan Dasar Anak Untuk Tumbuh Kembang yang Optimal. Kementrian Kesehatan RI. diakses dari https://kesmas.kemkes.go.id/konten/133/0/021113-kebutuhan-dasar-anak-untuk-tumbuh-kembang-yang-optimal#
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H