Limbah rumah tangga merupakan sesuatu yang menjadi permasalahan lingkungan pada zaman sekarang. Limbah rumah tangga menjadi salah satu penyumbang besar dalam pencemaran lingkungan. Menurut data Statistik Lingkungan Hidup Indonesia 2020 menunjukkan, lebih dari separuh rumah tangga atau 57,42% di Indonesia membuang air limbah mandi, mencuci, dan dapur ke got/selokan/sungai. Selain itu, sebanyak 18,71% membuang limbah rumah tangga ke lubang tanah. Fenomena ini menyebabkan rumah tangga menjadi penyumbang aktif dalam kerusakan alam. Salah satu limbah rumah tangga yang sangat familiar adalah minyak jelantah.
Minyak jelantah adalah minyak goreng yang pernah digunakan untuk memasak makanan. Minyak jelantah dapat mencemari lingkungan bila kita tidak bijak dalam mengolahnya. Beberapa dampaknya antara lain : dapat menyumbat saluran air karena minyak jelantah dapat mengendap bila dibiarkan dilingkungan terbuka, mencemari air yang berakibat pada kualitas air bersih dan minyak jelantah juga dapat merusak ekosistem tanah karena minyak ini dapat mengendap sehingga berdampak pada penutupan pori - pori tanah.Pengolahan limbah rumah tangga menjadi penting pada saat ini karena tidak bisa kita hindari setiap hari rumah tangga pasti akan mengeluarkan limbah dalam operasionalnya.Â
Limbah tidak bisa kita lihat dari perspektif negatif saja, limbah juga memiliki nilai ekonomis yang dapat menghasilkan keuntungan. Limbah dapat menjadi bahan baku pembuatan produk yang bernilai praktis dan ekonomis. Inovasi terhadap produk olahan limbah sering juga kita jumpai seperti plastik daur ulang, bio gas dan sebagainya. Pada halaman ini terdapat sebuah inovasi yang dicetuskan oleh kelompok 3 Projek Kepemimpinan Mahasiswa PPG Prajabatan Universitas Muhammadiyah Malang Prodi PGSD Gelombang 2 Tahun 2023, yakni pengolahan limbah minyak jelantah menjadi lilin aromaterapi.
Lilin aromaterapi merupakan produk kesehatan yang terbuat dari lilin yang dicampur dengan minyak esensial alami (pengharum alami). Â Lilin aromaterapi sangat bermanfaat bagi manusia, selain menjadi sumber penerang ruangan lilin aromaterapi juga memberikan aroma yang dapat memberikan relaksasi terhadap siapapun yang menggunakannya. Pada pencetusan gagasan yang diangkat oleh beberapa mahasiswa PPG Prajabatan Universitas Muhammadiyah Malang ingin mengurangi dampak limbah rumah tangga yang menjadi permasalahan aktual. Dengan tema pengolahan limbah rumah tangga berbasis ramah lingkungan, memberikan edukasi kepada masyarakat sekitar, khususnya di Desa Pakisaji, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang Jawa Timur.
Sasaran pada program pemberdayaan masyarakat ini adalah para pemuda karang taruna Desa Pakisaji. Desa Pakisaji memiliki jumlah penduduk sebesar 7.777 jiwa dengan mata pencaharian penduduknya yaitu Karyawan Swasta (60 %), Buruh (25%) dan Petani sebanyak 15%. Berdasarkan data tersebut, sebagian besar penduduk di desa Pakisaji bermata pencaharian sebagai karyawan swasta dengan presentase sebesar 60% karena di daerah pakisaji terdapat sentra industri  yang cukup penting di jawa timur selain itu juga terdapat beberapa pabrik rokok. Pemuda menjadi pilar pondasi bangsa dalam menuju kemajuan dan kesejahteraan. Dengan pemberdayaan pemuda berbasis inovasi memberikan dampak positif terhadap kemajuan bangsa. Tujuan dari pelaksanaan program ini adalah untuk memberikan keterampilan dalam pengolahan minyak jelantah menjadi lilin aromaterapi yang bernilai jual. Pengolahan minyak jelantah ini dapat menjadi salah satu sumber inspirasi bagi pelaku UMKM, khususnya di Desa Pakisaji, Kabupaten Malang.
Pelatihan yang diikuti oleh para anggota pemuda Karang Taruna Desa Pakisaji memberikan respon positif. Para anggota karang taruna tersebut sangat antusias mengikuti pelatihan dari awal hingga akhir. Adapun dalam pelatihan tersebut para anggota karang taruna diajari untuk membuat lilin aromaterapi yang berbahan dasar minyak jelantah. Para peserta sangat senang karena pada kegiatan mereka diajak untuk praktik secara langsung yang didampingi oleh para mahasiswa PPG Prajabatan Universitas Muhammadiyah Malang. Rasa penasaran peserta terhadap komposisi yang digunakan dan metode pengolahan yang diterapkan begitu tinggi. Para peserta pelatihan menunjukkan minat yang mendalam pada setiap aspek proses pembuatan lilin aromaterapi, mulai dari pemilihan bahan baku, proporsi yang tepat, hingga proses packaging lilin aromaterapi.
Secara keseluruhan, kegiatan pelatihan ini berhasil memenuhi tujuan yang ditetapkan dan memberikan manfaat yang signifikan bagi peserta. Antusiasme dan respons positif dari para peserta menunjukkan bahwa pelatihan ini sangat efektif dalam menyampaikan pengetahuan dan keterampilan baru. Mereka tidak hanya memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang cara mengolah minyak jelantah, tetapi juga terinspirasi untuk menerapkan pengetahuan yang diperoleh dalam praktik. Harapan kedepannya para peserta dapat mengembangkan secara mandiri ilmu yang didapat selama pelatihan dan dapat menjadi ladang usaha baru bagi para pemuda karang taruna yang ingin menjadi entrepreneur. Dengan adanya pelatihan ini, kami juga berharap dapat menjadi bahan refleksi bagi masyarakat luas tentang dampak limbah rumah tangga bagi lingkungan. Pengolahan limbah secara bijak akan memberikan dampak positif bagi manusia dan alam semesta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H