Pragmatik merupakan peran penting dalam kehidupan sehari-hari, karena melibatkan penggunaan bahasa yang sesuai dengan konteks dan tujuan komunikasi. Memahami pragmatik membantu dalam berinteraksi secara efektif, menghindari kesalahpahaman, dan membangun hubungan yang baik dengan orang lain.
Dalam kehidupan sehari-hari, pragmatik mencakup pemahaman dan penggunaan bahasa yang tepat sesuai dengan situasi. Misalnya, menyadari nuansa bahasa yang berbeda di antara teman, keluarga, dan rekan kuliah / kerja dapat membantu membangun komunikasi yang efektif. Pragmatik juga terkait dengan penyesuaian gaya berbicara sesuai dengan kebutuhan, seperti ketika berbicara dengan anak-anak dan berkomunikasi dengan dosen, guru atau atasan di tempat kerja. Kesadaran terhadap konteks dan tujuan komunikasi sangat penting untuk menjalani kehidupan sehari-hari dengan sukses.
Bagi mahasiswa, pemahaman pragmatik dapat membantu dalam berbagai aspek kehidupan akademis dan sosial. Dalam konteks perkuliahan, mahasiswa perlu memahami cara berkomunikasi dengan dosen, sesama mahasiswa, dan anggota tim proyek. Kesadaran terhadap pragmatik juga relevan saat berpartisipasi dalam diskusi kelas, menjalani wawancara, atau menulis esai.
Selain itu, dalam kehidupan sosial, mahasiswa dapat menggunakan pemahaman pragmatik untuk membangun hubungan interpersonal yang kuat, baik di lingkungan kampus maupun dalam aktivitas di luar perkuliahan. Kemampuan menyesuaikan gaya komunikasi dengan situasi tertentu dapat meningkatkan kolaborasi, pemecahan masalah, dan kontribusi positif dalam lingkungan akademis dan masyarakat kampus.
Intinya pemahaman pragmatik tidak hanya mendukung pengembangan akademis, tetapi juga membentuk keterampilan sosial yang penting untuk sukses di dunia kuliah dan setelah lulus.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H