Perkembangan dan kemajuan suatu negara ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia yang dimilikinya. Pelatihan tersebut diharapkan dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia sehingga mampu bersaing dengan negara lain. Indonesia yang pada dasarnya adalah negara berkembang, dengan sendirinya bisa menjadi negara maju jika pendidikan berjalan dengan baik dan benar.
Indonesia Emas 2045 adalah impian besar bangsa ini. Impian tersebut menggambarkan Indonesia sebagai negara yang maju, mandiri, dan berdaulat pada saat yang bertepatan dengan peringatan 100 tahun kemerdekaan. Namun, apakah mimpi besar tersebut benar-benar dapat diwujudkan?. Mengingat banyak sekali permasalahan di negeri ini yang tak kunjung menemui solusi.
Terdapat sebuah fakta bahwa populasi Indonesia akan meningkat antara tahun 2030 dan 2040. Populasi pekerja di Indonesia meningkat hingga 64 persen dari sekitar 297 juta penduduknya. Indonesia mempunyai potensi untuk menjadi salah satu pasar terbesar di dunia antara lain karena tenaga kerjanya yang berkualitas tinggi, terdidik secara teknologi, inovatif dan produktif. dan kemampuan untuk mentransformasi perekonomian kita.
Namun kenyataannya pendidikan di Indonesia mengalami kemunduran sehingga kualitas pendidikan di Indonesia berada pada level terendah, tertinggal dibandingkan negara lain. Jika dilihat secara keseluruhan, banyak penyebab rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia. Menurut P.H Combs (1968), terdapat beberapa permasalahan besar dalam pendidikan saat ini. Contohnya:
Meningkatnya jumlah siswa tidak diimbangi dengan tersedianya layanan pendidikan yang berkualitas. Di Indonesia, jumlah penduduk muda yang disebut generasi emas direncanakan meningkat pada tahun 2045. Dimana masyarakat usia produktif berkuasa pada tahun ini. Jika kualitas pendidikan di Indonesia tidak ditingkatkan, apa yang diharapkan generasi emas di tahun 2045 hanyalah angan-angan belaka. Oleh karena itu, perlu adanya peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia.
Kurangnya fasilitas dan sumber daya keuangan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pendidikan Keberlangsungan proses pendidikan tentu saja didukung oleh fasilitas yang memadai dan juga sumber daya keuangan yang cukup untuk memenuhi segala kebutuhan penunjang proses pendidikan, seperti buku, gedung, dosen, dan lain-lain.
Tingginya biaya pendidikan Nampaknya semakin maju zaman, semakin mahal pula biaya hidup, termasuk biaya pendidikan. Pembebasan biaya pendidikan biasanya hanya terjadi di sekolah negeri yang berada di kota besar. Namun, yang terjadi di sekolah yang berada di kota kecil justru sebaliknya. Hal ini juga menyebabkan kesenjangan dalam pendidikan.
Ketidakakuratan Hasil Pendidikan Hasil pendidikan yang diperoleh peserta didik sudah tidak sesuai lagi dengan kebutuhan masyarakat. Banyak orang yang tidak bisa mengaplikasikan ilmu yang diperolehnya selama belajar di masyarakat. Hal ini sebenarnya sangat mengkhawatirkan.Â
Inefisiensi sistem pendidikan Sistem pendidikan saat ini menunjukkan keterlambatan dalam merespon tuntutan perkembangan zaman. Dengan demikian, tidak ada keselarasan antara sistem pendidikan saat ini dengan tuntutan zaman yang semakin berkembang.
Untuk permasalahan diatas pasti ada faktor penyebab permasalahan tersebut. Rendahnya mutu pendidikan di Indonesia disebabkan oleh tiga faktor, yaitu sebagai berikut:
Faktor Pembelajaran Semua permasalahan pendidikan yang ada di masyarakat Indonesia disebabkan oleh kegagalan sistem pendidikan. Baik itu kegagalan pendidikan di lingkungan keluarga, kegagalan pendidikan di masyarakat, maupun kegagalan pendidikan di sekolah. Jika seluruh aspek di atas tidak optimal dalam penyelenggaraan pendidikan anak, maka anaklah yang menjadi korbannya. Timbul beberapa hal atau sikap yang tidak sesuai dengan tujuan pendidikan.
Kurikulum Indonesia berubah setiap kali pemerintah khususnya menteri pendidikan melakukan perubahan, begitu pula kurikulumnya. Hal inilah yang menjadi penyebab buruknya kualitas pendidikan di Indonesia. Seringnya pergantian kurikulum tidak menjamin kualitas pengajaran. Kebetulan ada beberapa ketentuan yang kurang berdasarkan pendidikan. Kurikulum yang menjadi landasan pengajaran guru tetap optimal jika terus diperbarui.
Faktor kualifikasi guru Pendidikan lanjutan memerlukan guru yang profesional. Artinya setiap guru harus mempunyai kemampuan memahami bahan ajar secara luas dan mendalam. Salah satu kendalanya adalah di daerah pinggiran, dimana kurangnya guru dengan keterampilan yang diperlukan.
Di antara faktor-faktor di atas, terdapat solusi yang dapat meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Yang pertama adalah menciptakan arah baru belajar di Indonesia. Artinya guru tidak hanya sekedar mengutamakan materi yang disampaikan kepada siswa saja, namun guru juga harus memperhatikan perkembangan siswanya. Guru harus mampu menyeimbangkan perkembangan kecerdasan intelektual dan emosional siswa.Â
Maka solusi berikutnya adalah dengan meningkatkan kualitas tenaga pengajar yang ada saat ini. Guru harus memiliki beberapa keterampilan seperti kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesional. Dalam hal ini yang terpenting adalah menentukan kurikulum yang tetap dan tepat sebagai landasan materi pendidikan yang ditujukan kepada peserta didik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H